REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Halaqah dan Silaturahim Takmir Masjid (HTSP) mengundang sekitar seratus Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) di wilayah Jakarta Pusat dan Selatan untuk berdiskusi mengenai peran masjid saat ini. Pertemuan yang mengambil tema mewujudkan masjid sebagai wadah pemersatu umat, bangsa dan negara ini bertujuan untuk menyelaraskan pemahaman mengenai fungsi utama masjid.
Koordinator HSTM DKI Jakarta, Ahmad Muslim menjelaskan, fungsi utama masjid adalah sebagai tempat beribadah, sarana penyatu umat dan pembinaan. Pengaplikasian fungsi utama masjid ini merupakan tanggung jawab seluruh pihak, baik DKM, maupun HSTM.
“Jadi bukan menjadikan masjid sebagai tempat untuk melakukan politisasi agama karena tentu ini bertentangan dengan peran sejati masjid,” kata Ahmad kepada Republika.co.id, di Masjid Al-Islah Kementrian Koperasi, Jakarta, Kamis (10/1).
Dia juga menyayangkan, banyaknya masjid yang beralih fungsi menjadi sarana penyebar berita bohong (hoaks). Maka dari itu, dia menghimbau, seluruh DKM agar mampu menyaring gerakan atau kegiatan yang sekiranya berpotensi memecah keutuhan umat.
“Kita banyak melihat gerakan-gerakan yang menjurus mengubah fungsi masjid, seperti membangun masjid dengan tujuan politik. Islam memang mengajarkan politik, tapi bukan menjadikan agama sebagai alat politik,” ujar Ahmad.
“DKM diharap mampu mengembalikan fungsi utama masjid, yaitu mempersatukan umat. Bukan justru mengotak-kotakkan umat karena suatu hal,” kata dia.