Rabu 02 Jan 2019 19:43 WIB

Dubes Mesir untuk RI Sampaikan Pesan Khusus Syekh Azhar

Negara-negara yang bermasalah diklaim tak terapkan moderasi Islam.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Seminar Nasional Wasatiyatul Islam. Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor PTIQ Nasaruddin Umar (kedua kiri) bersama ulama Mesir menyampaikan sambutan saat Seminar Kewarganegaraan di PTIQ, Jakarta,Rabu (2/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Seminar Nasional Wasatiyatul Islam. Imam Besar Masjid Istiqlal sekaligus Rektor PTIQ Nasaruddin Umar (kedua kiri) bersama ulama Mesir menyampaikan sambutan saat Seminar Kewarganegaraan di PTIQ, Jakarta,Rabu (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Duta Besar Mesir untuk Indonesia, Ahmed Amr Ahmed Manned, menyampaikan pesan khusus dari Syekh al-Azhar Mesir Syekh Ahmad at-Thayib agar umat Islam menyebarkanluaskan dan melaksanakan konsep moderasi Islam. 

Dubes mengatakan, menurut Syekh Al-Azhar, negara-negara yang memiliki banyak masalah akibat mereka tidak menerapkan konsep moderasi Islam. 

"Mereka tidak melaksanakan prinsip-prinsip wasatiyatul Islam, (malah) menjadikan Islam sebagai alat politik," kata Ahmed dalam seminar internasional tentang Kewarganegaraan, Keharmonisan Sosial, Antara Moderasi Islam dan Tantangan Masa Kini di Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) di Jakarta, Rabu (2/1).

Dubes juga menyampaikan, Kementerian Luar Negeri Mesir sangat menaruh perhatian terhadap prinsip-prinsip moderasi Islam dan ingin wasatiyatul Islam bisa diterapkan di seluruh dunia. 

Pihaknya menyampaikan keprihatinan menyaksikan pemuda-pemuda yang bergabung dengan kelompok ISIS. Mereka telah menyimpang dari ajaran Islam dan melakukan perbuatan yang radikal bersama kelompok ISIS.  

Duta Besar Mesir untuk Indonesia mengajak umat Islam berdoa agar pemuda-pemuda yang menyimpang dari ajaran Islam kembali ke jalan yang benar. 

“Supaya mereka tidak melakukan perbuatan yang merusak,”kata Dubes sembari  mengungkapkan kekagumannya kepada umat Islam Indonesia karena tidak ada pemuda Indonesia yang bergabung dengan kelompok ISIS. 

"Tidak ada pemuda Indonesia alumni Al-Azhar yang gabung dengan ISIS, pemuda Indonesia terbuka dan melaksanakan Islam dengan benar, terlihat lebih menerapkan prinsip moderasi Islam," ujarnya. 

Wakil Rektor Bidang Akademik Institut PTIQ, Prof Amany Lubis, prinsip moderasi Islam dapat digunakan umat Islam di dunia untuk menghadapi tantangan zaman dalam berbagai bidang. 

Dengan moderasi Islam yang mengandung prinsip keadilan, musyawarah, moderasi, patuh hukum dan menghormati kebebasan maka umat bisa menghadapi tantangan zaman di berbagai bidang. 

Ia menambahkan, prinsip moderasi Islam juga mengandung keinginan untuk membangun negeri yang lebih berkeadaban. "Jadi menghadapi tantangan kita bisa menerapkan prinsip moderasi Islam dengan saling menghormati, saling berupaya untuk meredam masalah dan tidak memicu masalah," ujarnya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement