Selasa 01 Jan 2019 03:15 WIB

Kiai Ma'ruf Berharap Dai Televisi Berdakwah dengan Santun

Tahun 2019 akan digelar Pilpres yang sarat dengan konflik.

Rep: Muhyiddin/ Red: Dwi Murdaningsih
 Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin saat  menerima kunjungan silaturrahim para dai media di kediamannya, Jalan  Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12) sore.
Foto: Republika/Muhyiddin
Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin saat menerima kunjungan silaturrahim para dai media di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Wakil Presiden nomor urut 01, KH. Ma'ruf Amin menerima kunjungan para dai yang berdakwah lewat media di kediamannya, Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12) sore. Para dai tersebut sering berdakwah lewat media televisi.

Dalam pertemuan tersebut, Kiai Ma'ruf berharap para dai itu bisa menyampaikan dakwahnya dengan cara-cara yang santun, khususnya pada 2019. Karena, pada tahun ini akan digelar Pilpres yang sarat dengan konflik.

"Kita harapkan para dai media ini menyampaikan pesan-pesannya dengan cara-cara yang santun, bermartabat, bijak, sehingga akan menambah suasana yang semakin baik," ujar Kiai Ma'ruf saat menerima kunjungan silaturahim para dai itu di kediamannya, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (31/12).

Dia pun berterimakasih telah dikunjungi para dai tersebut, sehingga ke depannya bisa menciptakan kondisi tahun politik yang damai. "Hari ini saya kedatangan para ustaz, para mubaligh mubalighah yang sering tampil di media televisi. Saya bersyukur dan terimakasih dan beliau tentu juga ingin begaimana nanti supaya suasana lebih kondusif dalam menghadapi Pilpres Pileg ini tidak dalam keadaan gaduh," kata Kiai Ma'ruf.

 

Sementara itu, Koordinator Dai Televisi itu, KH. Cholil Nafis mengatakan, dalam silaturrahim tersebut, Kiai Ma'ruf menjelaskan tentang pentingnya untuk berjuang di jalur struktural, sehingga umat bisa merasakan manfaat yang lebih besar. Selain itu, kata dia, Kiai Ma'ruf juga berpesan kepada para dai media agar selalu menggunakan bahasa-bahasa yang santun saat berdakwah.

"Beliau menjelaskan tentang pentingnya berjuang dari kultural menjadi jalur di struktural dengan berbagai konsekuensinya," ucap KH. Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement