Selasa 25 Dec 2018 05:35 WIB

Jejak Sejarah Nabi Zulkifli

Dia mewarisi sifat mulia ayahnya, yakni sabar, adil, dan teguh dalam pendirian.

Dakwah
Foto:

Suatu hari, raja mengumpulkan rakyatnya. Dia bertanya, ''Siapakah yang sanggup menerima tiga permintaanku, yakni sanggup berpuasa di siang hari, shalat di malam hari, dan berlaku sabar (menahan amarah)?''

Tiada seorang pun yang menjawab. Akhirnya, seorang anak muda bernama Basyar mengacungkan tangan. Dengan penuh keyakinan, dia berkata, ''Aku.'' Raja pun menunjuknya sebagai penggantinya. Sejak itulah, ia dipanggil Zulkifli yang artinya sanggup.

Setelah menjadi raja, Zulkifli tetap berlaku sederhana. Ia tak melalaikan janjinya. Di waktu malam, ia beribadah dan di waktu siang berpuasa. Selain itu, ia juga bertindak sebagai hakim yang adil bagi segenap rakyatnya.

Nabi Zulkifli bekerja hampir tidak mengenal waktu, pagi, siang, maupun malam. Seluruh kebutuhan dasar rakyat dipenuhi. Urusan-urusan mereka diselesaikan secara adil, tanpa menimbulkan gejolak.

Namun, kondisi tak selamanya tenteram dan damai. Dikisahkan, suatu ketika terjadi pemberontakan dari yang durhaka kepada Allah. Raja Zulkifli memerintahkan prajurit dan rakyatnya untuk pergi ke medan tempur.

Betapa terkejut rasa melihat tak ada rakyatnya yang berani maju berperang. Mereka takut mati. Mereka hanya mau berperang jika Zulkifli mendoakan kepada Allah agar Allah menjamin hidup mereka.

Raja Zulkifli menyanggupi permintaan itu. Dia pun berdoa kepada Allah, yang segera dijawab Allah SWT. ''Aku telah mengetahui permintaan mereka, dan aku mendengar doamu. Semua itu akan Ku-kabulkan.''

Di bawah lindungan Allah, pasukan dan rakyat Raja Zulkifli menyongsong pertempuran. Kemenangan berhasil diraih. Sesuai janji Allah SWT, tak seorang pun dari mereka yang gugur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement