REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi ekonomi syariah, Adiwarman Azwar Karim menjadi salah satu pembicara dalam Kongres Muslimah Indonesia ke-2 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (18/12). Dia meminta kepada kaum Muslimah agar berani memanfaatkan informasi dan teknologi (IT) untuk memperkuat ekonomi umat.
Namun, menurut dia, kebanyakan Muslimah Indonesia masih takut memanfaatkan IT, seperti halnya tidak berani dalam memulai bisnis di media sosial. "Jadi harus berani mulai memanfaatkan IT, sikat saja, sehingga bisa memperkuat ekonomi umat juga," ujar Adimarwan saat ditemui Republika.co.id usai menjadi pembicara dalam kongres muslimah , Selasa (18/12).
Dia menuturkan, IT saat ini sudah membuat kesetaraan akses kepada semua orang. Karena itu, Muslimah harus memanfaatkan kesetaraan akses itu untuk hal-hal yang positif termasuk mengembangkan ekonomi keluarga. "Ketika kita memanfaatkan akses kesetaraan tersebut untuk mengembangkan itu, maka kita harus memahami betul posisi umat Islam sebagai pembeli besar," ucapnya.
Dengan adanya posisi yang kuat ini, Adiwarman mengatakan, maka insya Allah Muslimah akan ikut mewarnai bisnis. Dia mendorong agar Muslimah Indonesia turut berperan dalam memajukan ekonomi umat. Apalagi, menurut dia, seiring berkembangnya teknologi, untuk melakukan bisnis menjadi semakin mudah.
"Artinya kemajuan teknologi ini membuat halangan kita untuk masuk ke sebuah bisnis menjadi rendah. Jadi teknologi telah mengakibatkan kita mudah masuk ke dalam sebuah bisnis," katanya.
Anggota Dewan Syariah Nasional MUI mengatakan, Muslimah Indonesia memang harus memanfaatkan kemajuan teknologi kepada hal-hal yang positif. Dengan demikian umat Islam semakin maju dan sejahtera.
"Kesimpulannya, kalau kemajauan ini kita manfaatkan hal-hal yang positif, bukan hal yang negatif, maka akan membuat ekonomi bisa maju," ujarnya,