Kamis 13 Dec 2018 12:00 WIB

Mengenal Jalur Perdagangan Islam

Sejumlah kota menjadi pusat ekonomi dan dagang.

Ilustrasi kafilah dagang di gurun pasir
Foto:

Dengan kepandaiannya dalam berdagang, keluarga Karimi ini kemudian meraih kemakmuran dan sangat berpengaruh di semua pasar di wilayah timur. Secara politik, mereka juga berpengaruh. Mereka juga berpengaruh dalam perdagangan dengan Eropa.

Pada abad ke-12, Karimi dan kaum Frank mendominasi aktivitas perdagangan di timur dan barat. Mereka menggantikan posisi pedagang Yahudi dan Kristen. Lalu, berdirilah banyak funduqs atau pusat perdagangan yang didirikan keluarga Karimi.

Pusat perdagangan itu didirikan di rute perdagangan utama dari Samudra Hindia hingga Mediterania, khususnya di Kairo, Alexandria, dan Qus di Mesir; juga di Aden, Ta'iz, Zabid, Ghalafiqua, dan Bir ar-Rubahiyya di Yaman.

Tak hanya itu, pusat perdagangan itu juga ada di Makkah, Madinah, dan Jeddah di Arab Saudi. Di sisi lain, Karimi menggunakan rute dagang lewat laut melalui Laut Merah dan Samudra Hindia hingga Cina. Jalur darat juga ditempuh, yaitu dari Mesir, melalui Suriah, Irak, dan Iran.

Saat Turki Usmani berhasil menguasai wilayah-wilayah penting di Asia Kecil, perdagangan Karimi juga ikut meluas hingga ke wilayah tersebut. Di wilayah Afrika, mereka tak hanya berdagang di pantai barat Laut Merah, tetapi juga mencapai Nubia dan Ethiopia.

sumber : Mozaik Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement