REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Muhammad Natsir Zubaidi mengatakan, masjid memiliki potensi untuk dapat menumbuhkan Muslim kelas menengah yang andal. Apalagi, menurut dia, masjid di Indonesia secara umum memiliki jamaah yang tetap, terutama di daerah permukiman atau kompleks perumahan.
"Masjid memiliki potensi untuk dapat menumbuhkan kelas menengah Muslim yang andal," ujar Natsir dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (10/12)
Menurut dia, masjid saat ini memiliki beragam potensi. Di dalamnya ada seorang imam, ustaz, dai, pengurus masjid, dan jamaah masjid. Selain itu, di masjid juga terdapat berbagai macam profesi, seperti ketua RT, lurah, camat, bupati, hingga menteri.
"Ada pelajar, mahasiswa, karyawan, pengusaha, pengacara, arsitektur, dokter dan lain-lain. Itu apabila pengurus takmir masjid kreatif, masjid di masa depan akan mampu menumbuhkan generasi baru kelas menengah Muslim Indonesia," ucap Natsir.
Dia pun yakin kelas menengah kelak akan muncul untuk menjadi ustaz yang handal, kaum terpelajar, birokrat, pengusaha, dan kalangan profesional lainnya. Apalagi, kata dia, masjid di Indonesia hampir 95 persen dibangun masyarakat Islam sendiri.
Namun, menurut dia, setiap pengurus masjid hendaknya mengambil porsi masing-masing sesuai potensi lokal yang dimiliki. Hal ini sudah dilakukan Masjid Agung Al Azhar Jakarta, Masjid Al Fatihah Surabaya, Masjid Jogokaryan Yogyakarta, dan Masjid Agung Jawa Tengah.
"Kita berharap agar generasi muda yang mau berkhidmat di masjid hendaknya melakukan studi banding ke beberapa masjid potensial untuk dijadikan model percontohan bagi masjid binaannya," kata Natsir.