Sabtu 08 Dec 2018 05:00 WIB

Kisah Aisyah Mendidik Keponakannya

Qasim menjadi ulama ternama Madinah.

Alquran
Foto:

Suatu saat, Abdurrahman merasa ia semakin jauh dengan kedua keponakannya tersebut. Perasaan ini pun ditangkap dengan baik oleh Aisyah. Aisyah lantas berkata kepada Abdurrahman,

Wahai saudaraku, aku melihat sepertinya Anda menjauh dari saya sejak saya mengambil dan merawat kedua anak ini. Demi Allah saya melakukannya bukan karena lancang kepada Anda, bukan karena saya menaruh buruk sangka kepada Anda, dan bukan pula lantaran saya tidak percaya bahwa Anda dapat memenuhi hak keduanya. Hanya saja Anda memiliki istri lebih dari satu, sedangkan ketika itu kedua anak kecil ini belum bisa mengurus dirinya sendiri.

Maka saya khawatir jika keduanya dalam keadaan yang tidak disukai dan tidak sedap dalam pandangan istri-istrimu. Sehingga saya merasa lebih berhak untuk memenuhi hak keduanya ketika itu. Namun, sekarang keduanya sudah beranjak remaja dan telah mampu mengurus dirinya sendiri, maka bawalah mereka dan aku serahkan tanggung jawabnya kepada Anda.

Kehangatan, rasa kasih sayang, didikan, ilmu, dan perhatian yang diberikan Aisyah memberikan kesan yang sangat luar biasa. Hati anak keturunan Abu Bakar ini masih terpaut dengan rumah bibinya, Aisyah. Rindu terhadap lantai rumah yang bercampur dengan kesejukan nabawi. Dia berkembang dan terpelihara oleh perawatan pemilik rumah itu, dia kenyang dalam kasih sayangnya. Oleh sebab itu, dia membagi waktunya antara rumah bibi dan rumah pamannya.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement