REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magetan menggelar pelatihan peningkatan kapasitas "Civil Society Organization" (CSO) guna meningkatkan kemampuan advokasi penganggaran dan kampanye media di Magetan, Jawa Timur selama tiga hari, Selasa-Kamis (4-6/12).
Ketua PDA Magetan Umi Roisati saat menyampaikan sambutan di Magetan, Selasa, menjelaskan Aisyiyah Magetan sebagai organisasi sosial masyarakat (CSO) mendapatkan amanah dari pemerintah untuk melaksanakan penanggulangan tuberculosis (TB) dan HIV/AIDS di Kabupaten Magetan.
"Pada tahun 2018 Pimpinan Daerah Aisiyah Kabupaten Magetan menjadi salah satu `Sub Sub Recipient¿ (SSR) Aisyiyah dari beberapa kabupaten/kota di Jawa Timur yang melaksanakan program tersebut," ujar Umi.
Ia menyebutkan, pada kuartal tahun ini SSR Aisyiyah Kabupaten Magetan akan melakukan kegiatan penjaringan (penderita TB) di tujuh kecamatan dari total 18 kecamatan di Kabupaten Magetan.
"Tujuh kecamatan itu meliputi Kecamatan Magetan, Kawedanan, Panekan, Lembeyan, Sukomoro, Maospati, Karangrejo. Tujuh kecamatan tersebut merupakan `pilot project¿ dalam kegiatan tersebut,¿ ucapnya.
Umi menambahkan, Aisyiyah mendapatkan amanah tersebut berdasarkan nota kesepahaman (MoU) Pimpinan Pusat Aisyiyah dengan Menteri Kesehatan.
Di bagian lain, dia menyebutkan Indonesia merupakan salah satu dari negara dengan beban TBC tertinggi. Laporan survey prevalensi TBC Indonesia pada 2013-2014 memperkirakan prevalensi TBC sebanyak 1.600.000 kasus.
Peserta pelatihan berasal dari perwakilan Pengurus Daerah Muhammadiyah Magetan, Pengurus Daerah Aisyiyah Kabupaten Magetan, Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD).
Selain itu juga dari Forum Kabupaten Sehat, Pengurus Daerah Pemuda Muhammadiyah (PDPM) Kabupaten Magetan, Nasyiatul Aisyiyah PDPM Kabupaten Magetan, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), `Sub Sub Recipient (SSR) TB-HIV Care¿ Aisyiyah Kabupaten Magetan