Kamis 29 Nov 2018 16:36 WIB

Forum Zakat Dunia Dorong Isu Kesejahteraan Umat

Dunia Iskam masih menghadapi tantangan yang kompleks.

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Acara pembukaan Konferensi Zakat Dunia atau World Zakat Forum (WZF) 2017 dengan jamuan makan malam di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (14/3).
Foto: Istimewa
Acara pembukaan Konferensi Zakat Dunia atau World Zakat Forum (WZF) 2017 dengan jamuan makan malam di Balai Kota DKI Jakarta pada Selasa (14/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Forum Zakat Dunia, World Zakat Forum (WZF) mendorong penguatan kerja sama antar-organisasi pengelola zakat di dunia untuk mewujudkan kesejahteraan umat. Isu ini menjadi tema utama dalam WZF International Conference 2018 yang digelar di Melaka, Malaysia pada 5-6 Desember 2018.

Acara akan dihadiri oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Bambang Brodjonegoro dan Menteri Agama Malaysia, Mujahid Yusof Rawa serta 31 pembicara dari 16 negara seperti Inggris, India, Nigeria, Bosnia-Herzegovina dan Afrika Selatan.

Sekretaris Jenderal WZF,  Bambang Sudibyo, mengatakan gerakan zakat global dapat mengambil peran penting  dengan mendistribusikan dan memberikan bantuan bagi mereka yang kurang mampu baik secara finansial maupun non-finansial. 

"Dunia Islam akhir-akhir ini menghadapi masalah kompleks serta tantangan yang datang dari internal dan eksternal seperti stigma dan stereotip negatif mengenai berbagai masalah menyebabkan  muslim menjadi korban diskriminasi dan tekanan. Dari internal, di antara sesama muslim, banyak yang minim kepedulian kepada muslim yang kurang mampu," katanya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Kamis (29/11).

Fakta yang terjadi, kemiskinan di dunia ditemukan di banyak negara-negara muslim, sehingga melemahkan posisi dunia muslim. Hal ini diperburuk dengan keterbelakangan di sektor pendidikan, sains dan teknologi, ditambah kapasitas sumber daya manusia yang lebih lemah.

"Sebagai bagian untuk menjawab berbagai masalah tersebut,  kehadiran zakat seharusnya dapat menjadi modal strategis bagi dunia islam untuk melepaskan diri dari ketergantungan  jangka panjang dari negara-negara barat atau dari belahan bumi utara yang menjadi perpanjangan tangan kolonialisasi wajah baru," katanya.

Kebangkitan dunia muslim harus dimulai dari keberhasilan menyelesaikan masalah umat secara mandiri, mandiri di antara dunia muslim sendiri dengan cara memperkuat peran zakat sebagai 'senjata sosial-ekonomi' untuk digunakan dalam menghadapi kapitalisme dan liberalisme. 

Penggunaan zakat harus memiliki arti strategis untuk memperkuat ukhuwah (persaudaraan), kolaborasi, dan solidaritas di antara bangsa-bangsa mjslim untuk mencapai tujuan bersama.

Selain itu, gerakan zakat global juga dapat mendukung pengembangan aspek dasar manusia, seperti sektor kesehatan dan pendidikan. 

Berbagai tema akan dibahas, seperti Kerangka Peraturan dan Kelembagaan Zakat, Tujuan Zakat dan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), Penilaian dan Pengukuran Sistem Zakat, Masalah Fiqh-zakat kontemporer dan kerja sama zakat antarnegara.

Para pegiat zakat dunia ini akan memberikan materi di depan 300 peserta dari berbagai negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement