Rabu 28 Nov 2018 16:16 WIB

Sejarah Peradaban Islam Diperkenalkan di Argentina

pameran ini bertujuan untuk mengenalkan pengunjung tentang sejarah Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina
Foto: YOUTUBE
Masjid raya di Buenos Aires, Argentina

REPUBLIKA.CO.ID,  BUENOS AIRES -- Pameran Pusat Kebudayaan Islam Raja Fahd diresmikan di ibukota Argentina, Buenor Aires. Di hadapan para pemimpin agama Muslim Amerika Latin, Wakil Menteri Urusan Agama Islam, Seruan dan Bimbingan Arab Saudi Tawfiq Abdul Aziz Al-Sudairy meresmikan pameran permanen tersebut.

Di acara peresmian tersebut, Al-Sudairy melakukan tur yang mencakup bagian-bagian pada rencana reformasi Visi 2030 Saudi, Nabi dan Rasul, kaligrafi Arab dan manuskrip Islam, dan warisan sejarah Saudi. Dilansir di Arab News, Rabu (28/11), ia mengatakan pameran ini bertujuan untuk mengenalkan pengunjung tentang sejarah dan peradaban Islam.

Pameran ini menurutnya juga merupakan upaya pemerintah Saudi untuk melayani Dua Masjid Suci dan mempromosikan komunikasi dengan berbagai peradaban dan budaya. Al-Sudairy juga berkeliling ke Masjid Raja Fahd, yang merupakan 'landmark' di Buenos Aires.

Direktur pusat kebudayaan ini, Ali bin Awadah Al-Shamrani, memberi penjelasan kepada Al-Sudairy tentang masjid Raja Fahd, kebutuhannya yang paling penting, dan bagaimana masjid melayani komunitas Muslim di Amerika Latin dan Karibia.

Sebelumnya, Al-Sudairy mengetuai pertemuan Dewan Tertinggi Wali Amanat atas nama menteri urusan Islam, seruan dan bimbingan Saudi, Dr. Sheikh Abdullatif bin Abdul Aziz bin Abdulrahman Al-Asyikh.

Dalam pidatonya di acara pembukaan pameran, Al-Sudairy mengatakan bahwa pusat budaya itu mencerminkan keteguhan kepemimpinan Saudi untuk berkomunikasi dengan orang-orang di Amerika Latin dan dunia guna menyebarkan budaya toleransi dan moderasi dalam Islam. Kementerian Urusan Islam, Seruan dan Panduan Saudi berperan untuk mengawasi pusat-pusat Islam dan budaya di seluruh dunia.

Ia menambahkan. pusat budaya Islam itu dibangun dengan tujuan mengekspor Islam moderat, menentang kelompok ekstrimis dan menyebarluaskan nilai-nilai koeksistensi damai di antara berbagai peradaban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement