REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Sosial Budaya Baintelkam Mabes Polri, Brigjen Merdisyam mengatakan, saat ini masjid di perkantoran banyak dikuasai oleh kelompok penganut radikalisme.
Bahkan, kata ia, mereka selalu mencari untuk mengelabui misalnya dengan alasan pengajian mengajarkan ahlusunnah wal jamaah. Padahal di dalamnya terdapat ajaran radikalisme.
"Peran Ormas Islam besar sekali dalam menjaga kehidupan keagamaan dan keutuhan NKRI," ujarnya dalam diskusi di kantor Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), di Kramat, Jakarta, kemarin.
Baca juga, Penjelasan BIN Soal Radikalisme di 41 Masjid Pemerintah.
Selain ormas, Merdisyam juga berharap perguruan tinggi ikut memberikan pemahaman tentang Islam yang ramah dan nasionalisme. Pasalnya, katanya, berdasarkan data dari BNPT bahwa hampir semua kampus negeri terpapar radikalisme.
Merdisyam menambahkan banyak ormas di Indonesia di satu sisi bisa menjadi alat untuk menjaga kedamaian. Sisi yang lain keberadaan mereka dapat menciptakan konflik.
"Setiap kelompok punya potensi konflik," katanya.
Oleh karena itu, Merdisyam berharap agar ormas mampu mengelola organisasinya dengan baik. Kemudian kerjasama antara ormas dan pemerintah pun harus terjalin.