REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kementerian Agama akan menggelar Perkemahan Kerohanian Islam (Rohis) Siswa SMA/SMK Tingkat Nasional III Tahun 2018 di Belitung pada 5-10 November 2018 mendatang.
Dalam kegiatan ini, Kemenag akan memperkenalkan fikih medsos kepada 1.153 peserta yang terdiri dari aktivis rohis seluruh Indonesia.
Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Kemenag, Rohmat Mulyana Sapdi, mengatakan, perkemahan rohis yang ketiga ini berbeda dengan yang sebelumnya. Karena, kali ini para peserta diwajibkan membawa ponsel sehingga pihaknya bisa memberikan panduan bermedsos atau fikih medsos.
"Kami akan perkenalkan panduan bagi para rohis ini dalam bermedsos atau fikih medsos," ujar Rohmat saat konferensi pers di Kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Kamis (1/11).
Rohmat menjelaskan, dengan fikih medsos tersebut diharapkan akan tumbuh tradisi thinking before sharing di kalangan aktivis rohis di SMA/SMK.
Dia berharap pula melalui rangkah ini rohis nantinya akan dapat menjadi sarana produksi konten positif di medsos.
"Dalam fikih medsos ini hal-hal semacam itu akan digali sehingga anak-anak rohis sadar benar bahwa berbahaya jika kita tidak memastikan dulu berita itu benar atau tidak," ucapnya.
Menurut Rohmat, fikih medsos ke depannya akan menjadi benteng bagi rohis agar tidak terbawa arus dalam bermedsos sehingga tidak terpengaruh paham-paham radikalisme. Kehadiran rohis di dunia medsos akan jadi penyeimbang arus informasi yang kadang tidak terkendali.
"Fikih medsos ini sebenarnya bagaimana Islam memandang dan menata etika dalam media sosial. Sama dengan interaksi secara nyata, tapi ini dalam dunia medsos yang sangat kompleks," kata Rohmat.
Perkemahan Rohis ini akan diikuti 1.153 peserta, pendamping, dan fasilitator dari 621 SMA/SMK dari 298 kabupaten/kota di Indonesia. Ribuan aktivis rohis itu juga akan dibekali dengan materi moderasi agama untuk menekan radikalisme.