REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Konferensi Akademi Fiqih Islam Internasional (IIFA) digelar di Madinah, Arab Saudi. Sesi ke-23 konferensi tersebut dibuka oleh Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman. Acara yang berlangsung selama lima hari ini diadakan bekerja sama dengan Universitas Islam di Madinah di bawah perlindungan Raja Salman.
Menurut para pejabat dan anggota Dewan Syura Saudi, konferensi tersebut bertujuan untuk menyoroti dan mempromosikan pemahaman yang benar tentang Islam dan sifat tolerannya. Dilansir Saudi Gazette, Selasa (30/10), konferensi ini juga akan menyoroti peran para ulama dalam mendidik massa dan mencerahkan dunia Islam.
Dalam hal ini, konferensi akan memberikan kesempatan bagi para ulama atau cendekiawan dan peneliti untuk mempresentasikan penelitian dan studi mereka berdasarkan Alquran dan Sunnah. Berdasarkan temuan penelitian, para ulama akan menyarankan langkah-langkah untuk memberantas masalah-masalah di bidang ekonomi dan sosial yang dihadapi di dunia Muslim.
Sejumlah pejabat dan akademisi mengatakan, bahwa syariah Islam memiliki kemampuan untuk mencapai kerukunan sosial dan kebahagiaan manusia. Namun, mereka menekankan perlunya merujuk pada sumber agama yang asli untuk menemukan solusi tersebut.