Sabtu 27 Oct 2018 06:00 WIB

Abdullah bin Mas'ud Teladani Berbagai Kebiasaan Rasulullah

Abdullah bin Ma'sud dikenal sebagai sosok penjaga amanah.

Dua jamaah haji berziarah dan shalat di Gua Tsur yang terdapat di Jabal Tsur, Makkah.
Foto:

Suatu hari saat merawat kawanan ternak, Abdullah melihat dua pria tua dan bijak, datang ke arahnya dari kejauhan dan terlihat jelas sangat lelah. Mereka juga sangat haus. Tampak bibir dan tenggorokan mereka cukup kering.

Mereka berjalan mendatangi Abdullah. "Anak muda, dapatkah kami meminta susu dari salah satu domba agar bisa memuaskan dahaga kita dan memulihkan kekuatan." Abdullah bin Mas'ud menolak permintaan mereka. "Tidak bisa, domba ini bukan milikku, aku hanya bertanggung jawab untuk merawat mereka," katanya.

Kedua pria itu hanya terdiam. Sebenarnya, meski sangat haus, mereka sangat senang pada jawaban yang jujur. Meski diberi kepercayaan merawat hewan ternak, anak itu tidak mengkhianati kepercayaan majikannya.

Mereka adalah Rasul dan rekannya, Abu Bakar Siddiq. Mereka pergi keluar pada hari itu ke pegunungan Makkah untuk menghindari penganiayaan orang Quraisy. Pemuda itu pada gilirannya terkesan dengan Nabi dan rekannya dan segera akrab dengan mereka.

Tidak lama kemudian, Abdullah ibn Mas'ud menjadi seorang Muslim dan menawarkan untuk melayani Nabi. Nabi setuju dan sejak saat itu Abdullah bin Mas'ud yang beruntung tak lagi merawat domba sebagai gantinya adalah untuk melayani kebutuhan Rasul.

Bekerja dengan Rasul Abdullah bin Mas'ud tetap terikat erat dengan Nabi. Berbagai kebutuhan Rasulullah selalu dipenuhi Abdullah. Dialah sosok yang mengikuti Nabi dalam perjalanan dan ekspedisi. Dia akan membangunkan Nabi saat tidur. Abdullah melindungi Rasulul lah saat mandi. Dia akan membawa staf dan siwaknya (sikat gigi) dan menyediakan kebutuhan pribadi lainnya.

Abdullah bin Mas'ud menerima pelatihan unik di rumah Nabi. Lelaki itu meneladani berbagai kebiasaan Rasulullah. Banyak orang mengenal Abdullah sebagai sosok paling dekat dengan karakter Nabi. Oleh karena itu, dia adalah orang yang paling berpengetahuan tentang Syariah.

Tidak ada yang bisa menggambarkan hal ini lebih baik daripada cerita tentang orang yang datang ke Umar bin Khat tab saat berdiri di dataran Arafah dan berkata:

"Saya telah datang, wahai Amirul Mukminin, dari Kufah di mana saya me ninggalkan seorang pria yang mengisi salinan Alquran dari ingat an." Umar menjadi sangat marah dan mondar-mandir di samping untanya, menggerutu. "Siapa dia?" Dia bertanya.

"Abdullah ibn Mas'ud," jawab pria itu. Kemarahan Umar mereda dan dia kembali tenang. "Celakalah kamu," katanya pada pria itu. "Demi Tuhan, saya tidak tahu ada orang yang lebih baik memahami syariah daripada dia.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement