REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) menargetkan kembali membedah 30 masjid semi permanen di sekitar kamp pengungsian korban bencana di Sulawesi Tengah (Sulteng). Pembangunan masjid tersebut berasal dari bantuan donatur yang menitipkan dananya melalui DMI.
Sejauh ini, DMI sudah membedah 25 masjid di daerah terdampak gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Sulteng. Pimpinan Pusat DMI menerima donasi dari Pemerintah Kabupaten Serang dan masyarakat sebesar Rp 273.451.000 serta sejumlah barang pada DMI. Dana tersebut terkumpul melalui BPBD setempat selama sepekan.
Penyerahan dilakukan Wakil Bupati Serang Panji Tirtayasa secara simbolis di Kantor DMI. Bantuan diterima langsung oleh Sekjen DMI Imam Addaruqutni, disaksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Syafruddin selaku Wakil Ketua Umum DMI.
Selain donasi dari Pemda Serang dan masyarakat, hari ini DMI juga menerima donasi dari pengusaha Muslim yang enggan disebutkan namanya. Total donasi yang terkumpul melalui DMI sebesar Rp 1.473.451.000.
Wakil Bupati Serang Panji Tirtayasa menyatakan bahwa selain donasi dalam bentuk uang tunai, ada juga dalam bentuk barang. Seperti pakaian layak pakai, makanan, serta popok bayi yang berjumlah 53 dus. “Ini merupakan rasa simpati warga Serang kepada warga Sulteng yang menjadi korban dalam musibah gempa bumi, tsunami, likuefaksi yang terjadi pada 28 September lalu," kata Panji dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (24/10).
Wakil Ketua Umum DMI Syafruddin sangat menghargai kepedulian pemda dan masyarakat Kabupaten Serang. DMI segera menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan membangun masjid semi permanen. Proses pembangunan segera dimulai pekan depan.
Syafruddin mengatakan, berdasarkan arahan Ketua Umum DMI Jusuf Kalla, DMI menargetkan membedah sekitar 100 masjid semi permanen yang rusak berat akibat bencana alam di Sulteng. DMI menyatakan siap menerima amanah umat untuk pembangunan masjid semi permanen.
Syafruddin mengatakan, DMI telah menerima komitmen dari Riyad Bank dan beberapa pengusaha dari Saudi untuk membangun kembali masjid-masjid yang rata dengan tanah. Proses pembangunan dimulai setelah proposal DMI berupa desain arsitektur masjid tahan gempa dan perhitungan biaya pembangunan lengkap. Selain itu, proposal juga akan berisi peralatan pendukung, seperti pengeras suara dan karpet.