Kamis 18 Oct 2018 10:00 WIB

Kamboja Terapkan Sertifikasi Halal

Sekitar 23 perusahaan dan firma ajukan sertifikat halal.

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
Muslim Kamboja sedang silaturahim.
Foto: thecmdf.org
Muslim Kamboja sedang silaturahim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan Kamboja (MOC) memberikan sertifikasi halal pada sembilan perusahaan yang menerapkan standar halal berdasarkan hukum Islam. Sekretariat Halal Kamboja mengatakan sekitar 23 perusahaan dan firma mengajukan permohonan sertifikat halal pada Komite Pengarah Halal Kamboja di Kementerian Perdagangan (MOC).

Namun, dilansir di Khmer Times, Rabu (17/10), kementerian hanya mengeluarkan sembilan sertifikat halal. Saat ini, kementerian masih memproses pengajuan lainnya. Kesembilan perusahaan tersebut adalah Park Cafe Restaurant (Kantor cabang Bandara Internasional Phnom Penh), Kantin Makanan Halal MK, MLH Sacha Inchi Oil, Taste of Asia Restaurant (cabang Bandara Internasional Phnom Penh), Industri Makanan Ly Ly, Leang Leng Enterprise, Thaung Enterprise, dan Bokor Rice Products Company.

“Kelompok Kerja Teknis Halal dan Sekretariat Halal Kamboja terus memeriksa perusahaan dan firma lain seperti restoran, pujasera, rumah pemotongan hewan untuk mendapat logo dan sertifikasi halal,” kata pernyaan dari Sekretariat Halal Kamboja.

Manajer keamanan dan kualitas makanan di Leang Leng Enterprise, Tuy Sokneng menceritakan sebanyak enam produk di perusahaannya telah mengantongi sertifikasi halal. Perinciannya, Saus Tiram Leang Leng Osyster Sauce, Soy Sauce (kecap), Cuka, Saus Cabe, Saus Hoisin, dan Saus Cabai Manis.

Sokneng mengatakan sertifikasi halal membuat perusahaan dapat memperluas pasar untuk menargetkan konsumen Muslim Kamboja, dan Muslim warga negara asing yang tinggal di negara itu. “Sekarang, kami menargetkan pelanggan Muslim dan non-Muslim dan kami akan mempertimbangkan mengekspor produk kami ke negara-negara Islam di masa depan,” ujar dia.

Manajer umum Park Cafe, Heng Sengly mengatakan cabang rantai makanan itu yang ada di bandara telah mengikuti standar halal. Perusahaan itu ingin membangun kepercayaan antara para pelanggan Muslim dan non-Muslim.

Sengly mengatakan perusahaannya memilih Bandara Internasional Phnom Penh untuk melayani makanan halal untuk semua penumpang domestik dan internasional. Hal itu tidak lain karena tingginya permintaan utnuk makanan halal di bandara.

“Banyak Muslim masuk dan keluar bandara, dan mereka kesulitan menemukan makanan halal. Sertifikasi halal adalah kesempatan bagi kami untuk melayani mereka,” tutur Sengly.

Dia mengklaim Park Cafe adalah satu-satunya restoran yang menyajikan makanan halal yang bisa dinikmati semua orang. Karena itu, dia berharap penjualan akan terus meningkat karena layanan Park Cafe menargetkan semua segmen pasar.

Sengly mengatakan perusahaannya tengah mempertimbangkan membuka cabang Park Cafe  di bandara lain di Kamboja, seperti Siem Reap dan Sihanoukville. Sengly mengatakan saat ini, dari 40 penerbangan masuk di Bandara Internasional Phnom Penh, sejumlah besar penumpang berasal dari negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, seperti Qatar, Arab Emirat, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Anggota Dewan Tertinggi untuk Urusan Agama Islam Kamboja, Sim Mohddaud meyakini label halal akan memikat lebih banyak turis Muslim ke Kamboja. Hal itu tentu meningkatkan potensi ekspor produk halal.

“Kami mempercayai logo halal ini karena didirikan oleh Dewan Tertinggi untuk Urusan Agama Islam dan Kementerian Perdagangan. Ini akan membangun kepercayaan untuk produk kami di kalangan Muslim dan non-Muslim,” kata Mohddaud.

Dia mengatakan, saat ini Kamboja memiliki banyak restoran halal yang dikelola Muslim dan non-Muslim. Namun, dia tidak menyebut jumlah restoran yang telah mengantongi label halal di Kamboja. n Umi Nur Fadhilah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement