Selasa 16 Oct 2018 16:21 WIB

Hukuru Miskiiy Masjid Batu Karang

UNESCO menyebut masjid Hukuru Miskiiy sebagai situs paling terawat di Maladewa.

Male Hukuru Miskiiy, Masjid Agung Maladewa

Bagian utama Hukuru Miskiiy hingga saat ini masih digunakan sebagai tempat shalat. Sebelum masuk ke ruangan utama masjid, di kedua sisi setiap pintu masuk terdapat dhaalasatau serambi yang ditinggikan. Serambi ini dapat ditemukan di sisi utara, selatan, dan sisi timur bangunan utama.

Ruangan utama Huruku Miskiiy dibagi menjadi tiga bagian. Mihuraabuge adalah sisi depan bagian dalam masjid yang menjadi tempat imam saat memimpin shalat. Bagian tengah masjid disebut Medhu Miskiiy serta bagian belakang atau Fahu Miskiiy.

Selain tiga bagian utama tersebut, di kedua sisi Mihuraabuge terdapat dua ruangan berukuran lebih kecil. Dahulu, ruangan di sisi utara disediakan untuk sultan, sedangkan ruang di sisi lainnya diperuntukkan bagi kelompok tertentu dari kalangan pejabat penting pemerintah yang dikenal sebagai Jahaa Hangubeykalun.

photo
Kaligrafi di Masjid Tua Maladewa

Struktur bangunan bagian dalam masjid ini dihiasi sejumlah prasasti dan ukiran. Prasastiprasasti itu memuat tulisan dengan bahasa Arab serta Dhivehi yang ditulis dengan tulisan Dhives Akuru (aksara kuno Maladewa). Prasasti Arab diukir oleh Hakim Kepala Al-Faqih al-Qazi Jamaaluddheen bin al-Sheikh Mohamed al-Mahli.

Prasasti ini berisi kutipan Alquran dan Hadis serta beberapa fakta sejarah tentang pembangun an Hukuru Miskiiy. Sedangkan, prasasti dengan aksara Dhives Akuru menguraikan tugas utama yang diembankan pada para imam dan anggota lain yang memegang berbagai fungsi di masjid, seperti sebagai Malims dan Dhoshun. Catatan menunjukkan bahwa prasasti ini selesai dibuat pada 1658 M.

Di luar bangunan masjid terdapat empat sumur yang juga dibangun dengan balok batu karang dan digunakan sebagai tempat wudhu. Sedangkan, di bagian depan masjid berdiri sebuah jam matahari yang dibangun pada 1917 oleh Sultan Mohamed Shamsuddheen sebagai penunjuk waktu shalat pada siang hari. Jam tersebut dibangun menggantikan jam matahari sebelumnya (jam matahari pertama di Maladewa) yang telah rusak.

Keseluruhan batu karang yang digunakan di dalam dan di luar masjid telah diukir secara rapi dengan desain geometris abstrak serta gambar daun, bunga, dan pohon. Sebagian besar ukiran itu semakin indah dengan lapisan pernis di permukaannya. Para ahli melihat gaya arsitektur dan ukiran di Hukuru Miskiiy menunjukkan adanya penga ruh dari seni Islam abad ke-11 dipadu seni lokal Maladewa yang unik dan khas.

photo
Masjid Tua Maladewa

Melengkapi kekokohan dan keindahan coraknya, sebuah menara berdiri tegap tak jauh dari Hukuru Miskiiy. Menara yang berusia 17 tahun lebih muda dari bangunan masjid itu juga menyimpan sejumlah prasasti. Bagian luar menara ini semakin gagah dengan jalinan rantai besi dan sabuk tembaga yang dipasang saat renovasi pada 1914.

Hukuru Miskiiy dikagumi atas keunikan arsitektur, nilai estetika, serta makna rohaninya bagi penduduk setempat. Pada 2008 lalu, masjid yang dikagumi oleh masyarakat lokal dan internasional itu masuk dalam daftar tentatif UNESCO World Heritage (Warisan Dunia) untuk kategori budaya dalam sesi ke-32 pertemuan WHC di Quebec, Kanada.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement