Selasa 16 Oct 2018 06:30 WIB

Mimpi Tanda Kemuliaan Orang Terpilih

Mimpi Abdullah dalam tidurnya menjadi pertanda terpilihnya sahabat Rasulullah itu

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Keesokan paginya, Abdullah bin Salam melaporkan ihwal mimpi aneh tersebut kepada Rasulullah. Rasulullah menjelaskan, Jalan yang engkau lihat di sebelah kiri adalah menuju neraka. Sementara, jalan yang engkau lalui itu merupakan jalan menuju surga. Adapun taman yang dirindukan itu adalah Islam.

Tonggak yang terpancang itu adalah tiang agama. Aula itu adalah pegangan yang kokoh. Hendaknya engkau terus berpegang padanya sampai kelak engkau meninggal dunia.

Sejak saat itu, para sahabat Nabi SAW menjuluki Abdullah sebagai salah seorang calon penghuni surga-Nya. Mimpi tersebut bagaikan tanda-tanda kemuliaan seseorang terpilih.

Namun, ternyata perkenalan Abdullah bin Salam dengan Islam justru berawal dari kepakarannya terhadap Taurat, kitab suci umat Yahudi. Kitab-kitab suci terdahulu telah mengabarkan ihwal kedatangan Ahmad (Nabi Muhammad SAW) sebagai utusan Allah bagi seluruh umat manusia di akhir zaman.

Di antaranya adalah Taurat yang diperuntukkan bagi kaum Yahudi. Dalam masa kehidupan Nabi Muhammad, kaum Yahudi tidak lantas menerima risalah Islam. Bahkan, tidak jarang musuh umat Islam saat itu berasal dari kalangan Yahudi, baik di Makkah maupun Madinah.

Namun, tidak semua Yahudi memusuhi Islam. Salah satunya adalah Husen bin Salam. Sebelum memeluk Islam, demikian dinarasikan dalam 101 Sahabat Nabi karya H Andi Bastoni, Husen bin Salam merupakan seorang kepala pendeta Yahudi di Yastrib (Madinah).

Sebagai seorang tokoh penting, masyarakat Yastrib menghormati Husen bin Salam. Sosok tersebut juga dikenal luas sebagai pribadi yang baik, cerdas, dan jujur.

Di kuilnya, Husen banyak menghabiskan hari dengan mendaras dan mempelajari Taurat. Baginya, tidak ada yang lebih bernilai selain waktu. Bahkan, rutinitas kesehariannya dipilah menjadi tiga bagian.

Sepertiganya untuk beribadah di kuil. Sepertiga lainnya untuk beristirahat dengan cara berkebun. Adapun sisanya untuk mengajarkan Taurat kepada umat Yahudi.

Sebagai pakar Taurat, Husen bin Salam sangat memahami maksud pencatuman nama Ahmad dalam kitab suci tersebut. Dia begitu mengharapkan kesempatan dapat bertemu langsung dan mengimani risalah Sang Nabi akhir zaman itu.

Setiap kali menemukan ayat Taurat yang mengabarkan kedatangan Ahmad, Husen sering merenungkannya dan membacanya berulang kali. Ia telah mempelajari bahwa sosok Ahmad berasal dari kalangan Arab yang kelak akan datang ke Yastrib. Husen semakin giat mempelajari ciri-ciri sosok nabi bagi sekalian umat manusia itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement