REPUBLIKA.CO.ID, SIGI -- Luasnya dampak musibah gempa bumi di Sulawesi Tengah, terutama Kabupaten Sigi menjadikan banyak masyarakat yang hingga hari ini masih membutuhkan bantuan. Para korban gempa tersebut tidak berpangku tangan. Mereka mencoba mencari bantuan, di antaranya melalui facebook. Salah satunya adalah fanspage Laznas BMH.
"Selasa (9/10) kami dapat informasi dari bagian admin fanspage BMH, bahwa ada warga masyarakat yang berada di desa pedalaman, yang kondisinya sangat jauh dari perkotaan dan menyampaikan butuh bantuan melalui facebook," terang Korlap Relawan BMH-SAR Hidayatullah di Palu, Ahmad Hamim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (11/10).
Setelah direspons dan ditindaklanjuti, barulah relawan mengerti bahwa warga yang berada di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, benar-benar sangat jauh dari Palu.
"Rabu (10/10) kami berangkat pukul 2 siang, tiba di lokasi pukul 7 malam melalui jalan terputus, longsor, patah-patah, dan menyeberangi sungai. Di desa ini hampir 90 persen lebih, masyarakat kehilangan huniannya," imbuh Hamim.
Sesampai di desa tersebut, relawan disambut sangat antusias oleh warga. Mereka sangat bahagia, setelah berhari-hari mencari bantuan namun tidak ada yang datang.
"Baru ini, dari BMH kami dapat bantuan, padahal kami hubungi lewat facebook. Di sini kami keliling mencari bantuan, namun kami mengalami kesulitan. Harus ada kartu keluarga (KK) dan surat keterangan desa. Bagaimana mungkin, sedangkan rumah kami hancur," ungkap Rahma (40 tahun).
Melihat realitas tersebut, Ahmad Hamim mengaku terkejut dan prihatin. "Ini luar biasa, masyarakat desa pedalaman Sigi yang sangat jauh dan terdampak musibah sangat serius, namun tetap tegar. Sejak kejadian, sampai hari ini listrik belum hidup, kondisi gelap gulita. Insya Allah kita akan kirim genset, alat penjernih air, selimut, pompa air, sembako dan kebutuhan lainnya," urainya.
Penyaluran ke Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi dapat terlaksana dengan baik berkat kerja sama dari Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah yang terdiri dari Laznas BMH, SAR Hidayatullah, dan Islamic Medical Services (IMS). Mereka didukung oleh Sahabat Al-Aqsha dan Jakarta Islamic School.