Selasa 02 Oct 2018 18:10 WIB

Perkembangan Lembaga Zakat di Indonesia Kian Signifikan

Lembaga zakat berkembang mulai sederhana sampai professional levelnya beragam.

Rep: Novita Intan/ Red: Agung Sasongko
Zakat
Foto: Antara
Zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Sejumlah lembaga zakat mendapat pengakuan dari masyarakat atas prestasinya. Pengamat Zakat Amelia Fauzia menilai, prestasi itu menunjukan lembaga zakat di Indonesia berkembang cukup siginifikan.

"Masyarakat mulai mempercayakan penyaluran dananya ke lembaga amil zakat," kata dia, saat dihubungai Republika.co.id, Selasa (2/10).

Menurutnya, setidaknya, lembaga filantropi resmi yang telah tercatat di Kementerian Agama. “Bisa menjadi contoh lembaga zakat amil lainnya di Indonesia. Lembaga zakat itu cakupannya luas seperti mengelola zakat, jenisnya amil zakat, lembaga atau yayasan keislaman,” ujarnya

Dikatakannya, lembaga zakat berkembang mulai sederhana sampai professional levelnya beragam. Untuk level nasional bisa dilihat list beragam ada 30 lembaga zakat diantaranya Dompet Dhuafa, Rumah Zakat termasuk Baznas, ada juga lembaga zakat perlu dibina dan didukung lebih akuntabel.

Bahkan, menurutnya, saat ini ada ratusan lembaga zakat yang mengantri untuk menunggu proses resmi dari Kementerian Agama sebagai lembaga amil zakat secara resmi.

“Tidak hanya kuantitas tapi dari sisi kreatifitas, kinerja dan sisi wilayah. Perbedaan lima belas tahun dibandingkan dengan tahun ini sangat signifikan sekarang terdaftar 200 lembaga, yang masih menunggu resmi juga ratusan, dulu sedikit distribusikan ke luar negeri tapi sekarang banyak sekali,” ucapnya.

Kendati demikian, ia mengakui masih banyak masyarakat yang menyalurkan bantuannya secara langsung, tanpa lembaga amil zakat resmi. “Memang UU mendorong masyarakat menyalurkan melalui lembaga, tidak ada kewajiban tetapi mendorong akuntabel, pemberdayaan lebih jelas dan efisien namun perlu tidak ada paksaan, jadi sebaiknya didorong diberikan contoh diberdayakan atau distribusikan hasilnya seperti apa,” ucapnya.

Untuk itu, ia menyarankan kepada pemerintah dan lembaga amil zakat dapat melakukan sosialisasi dan edukasi secara berkelanjutan untuk memahami penyaluran ZIS di Indonesia.

“Sebaiknya ada sosialiasi dan edukasi kepada masyarakat sehingga memiliki keinginan penyaluran ke lembaga. Perkembangan juga bagus ada lembaga zakat di daerah, tapi kita tidak bisa menyalahkan masyarakat yang menyalurkan secara langsung,” ungkapnya.

Beberapa lembaga yang bergerak pada bidang keuangan Islam berlomba-lomba memberikan kepercayaan kepada masyarakat, dalam mengelola Zakat Infaq Sedekah di Indonesia. Terbaru, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menyabet penghargaan tingkat dunia dari Global Islamic Financial Awards (GIFA) 2018.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement