Senin 01 Oct 2018 14:43 WIB

Syiar Islam Tumbuh di Makau

Untuk beribadah dan mengkaji Islam, kaum Muslim bisa mengunjungi Mosquita de Macau.

Pintu gerbang masjid di Makau.
Foto: panoramio.com
Pintu gerbang masjid di Makau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam ternyata mampu tumbuh di wilayah yang populer sebagai salah satu pusat judi dunia, Makau. Agama Allah SWT ini mampu menancapkan keagungannya di antara gemerlap kasino yang bertebaran di seantero Makau.

Saat ini, setidaknya terdapat 400 Muslim asli Makau. Namun, jika digabungkan dengan perantau asal Indonesia, jumlah Muslim di Makau diperkirakan lebih dari 5.000 orang. Dari total populasi Makau yang mencapai 1,2 juta orang, tentu saja kehadiran umat Islam di sana masih minoritas.

Meski demikian, Muslim Makau tak pernah patah arang untuk membumikan Islam di wilayah itu. Komunitas demi komunitas Islam terbentuk di wilayah milik Cina tersebut. Misalnya, Majelis Taklim Macao al-Hasanah yang beralamat di kawasan Rue de Silva. Setiap pekan, majelis taklim ini dikunjungi oleh para Muslim perantau di Makau, terutama yang berasal dari Indonesia.

Tak hanya itu, buruh migran Indonesia juga kerap bergabung dengan komunitas lainnya, seperti Mujahadah Irsyad. “Di perkumpulan ini, kami saling berbagi ilmu. Jika ingin shalat atau mengaji, di sini kita terima tanpa biaya apapun,” ujar pengasuh Mujahadah Irsyad Komariah.

Komunitas ini  menggelar pengajian di sebuah rumah. Setiap Ahad, para buruh migran Muslim datang ke tempat itu untuk belajar tajwid, shalat, atau sekadar membaca buku-buku Islam. “Semoga, ke depannya bisa lebih banyak dan semakin mudah sarana untuk menimba ilmu agama, seperti di Hong Kong,” kata Komariah dengan penuh harap.

Untuk beribadah dan mengkaji Islam, kaum Muslim bisa mengunjungi satu-satunya masjid di Makau. Masjid tersebut bernama Mosquita de Macau yang berada di ujung kota yang jauh dari pusat keramaian, tepatnya di wilayah Ramal Dos Moros. Masjid ini menjadi markas Islamic Association dan dikenal pula sebagai pusat komunitas Muslim.

“Masjid itu biasanya ramai pada hari Minggu. Sebagian besar jamaah adalah pekerja asing, termasuk buruh migran dan TKI,” ujar Ustaz Yunus, salah seorang imam masjid asal Timor Leste.

Karena melihat kesungguhan Muslim Makau untuk meningkatkan keislaman, ormas Islam terbesar di Indonesia Nahdlatul Ulama (NU) berencana membuka cabang di Makau. Seperti dikatakan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, keberadaan NU di Makau diharapkan tidak hanya membantu dalam urusan dakwah Islam, tapi juga bisa membantu memecahkan permasalahan lain yang dihadapi buruh migran.

“Ini luar biasa. Di sana, belum ada perwakilan negara, tapi sudah akan ada perwakilan NU. Tidak hanya masalah keagamaan, saya harapkan nanti bisa berbuat lebih di sana,” katanya.

Menurut catatan sejarah, Islam hadir di Makau sejak zaman Dinasti Ming. Agama ini dibawa oleh para pedagang Arab dan Persia. Selama Perang Dunia II, etnis Muslim Hui dari daratan Cina masuk ke Makau untuk menyelamatkan diri.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement