REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Bencana gempa bumi yang menghantam Donggala dengan kekuatan 7,7 SR yang disusul Tsunami di Palu telah menyebabkan kerusakan luar biasa.
"Banyak akses jalan darat terputus, baik yang dari Gorontalo maupun Mamuju Sulawesi Barat. Relawan harus rela mencari jalan alternatif yang terbilang cukup sulit. Alhamdulillah semalam (29/9), relawan BMH dan SAR Hidayatullah telah tiba di Palu, tepatnya di Pesantren Hidayatullah Palu. Ahad (30/9) pagi hingga petang, relawan BMH dan SAR Hidayatullah langsung melakukan proses evakuasi korban," terang ketua regu rombongan relawan BMH dan SAR Hidayatullah dari Sulawesi Barat, Syamsuddin, Ahad (30/9).
Ia menambahkan, kondisi Pesantren Hidayatullah Palu juga mengalami kerusakan parah. "Tapi, Alhamdulillah, pengurus dan seluruh santri selamat," imbuhnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (30/9).
Kondisi semakin sulit ketika jalur komunikasi terputus. “Listrik padam. Gelap gulita sepanjang Donggala – Palu, kami di lapangan tak bisa segera mengirim data ke pusat informasi kami,” tuturnya.
Terkait kebutuhan untuk tanggap darurat, Syamsuddin merinci dengan cukup detail. “Di titik-titik pengungsian, air bersih, selimut, tenda dan pangan sangat dibutuhkan. Karena sampai saat ini, jalur menuju ke lokasi masih sulit ditembus, termasuk penerangan (genset), karena listrik padam,” terang Syamsuddin.
Kebutuhan urgen lainnya meliputi, masker untuk bayi, sarung tangan latek, alkohol steril, sepatu boot, suplemen, senter, dan skop. “Adapun untuk pengungsi dibutuhkan segera makanan instan, selimut, baju, pakaian bayi, pakaian dalam perempuan, obat, terpal, tikar, susu, dan pakaian shalat,” paparnya.
Bantu Korban Evakuasi di Makassar
Kesiapsiagaan lembaga amil zakat nasional Baitul Maal Hidayatullah (Laznas BMH) juga dimaksimalkan di Makassar, Sulawesi Selatan. "Terhadap korban yang berhasil dievakuasi dan dirawat di Makassar, BMH telah menyalurkan bantuan makanan-minuman kepada pasien dan keluarga korban gempa bumi yang saat ini berada di kota Makassar," terang Kepala BMH Perwakilan Sulsel, Kadir SPdI.
Tercatat hingga Ahad (30/9), pukul 18.00 WITA, sebanyak 24 orang pasien mendapat penanganan medis di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar. Pasien tersebut datang dari Palu ke Makassar dengan mengunakan pesawat herkules TNI.
Salah seorang pasien, bernama Intang (56) menuturkan, di hari kejadian dirinya sedang duduk-duduk di depan rumahnya. Ketika guncangan gempa terjad, i dirinya terlempar hingga membentur dinding. Benturan yang keras dan tertimpa material bangunan mengakibatkan tangan kanannya luka memar dan belum dapat digerakkan. “Saat ini kondisi Kota Palu rusak parah, bau busuk sudah mulai menyeruak,” ujar warga Jalan Hayum Wuruk, Palu.
Intang menambahkan dirinya mengucapkan terima kasih kepada Laznas BMH yang telah datang kerumah sakit dan memberi bantuan kepada dirinya dan keluarga. “Insya Allah Laznas BMH akan memantau kebutuhan makanan keluarga pasien korban gempa bumi yang saat ini di rawat di Rumah Sakit Wahidin,” ujar Ketua Laznas BMH, Marwan Mujahidin.
Ia menambahkan, mengingat situasi darurat yang cukup luas, BMH Pusat akan terus menambah jumlah relawan dan tim SAR Hidayatullah, agar proses evakuasi dapat dijalankan secara maksimal.