REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ustaz Abdul Somad diterpa kabar tidak benar mengenai penganugerahan doktor kehormatan dari suatu kampus negeri.
Sebelumnya, informasi di media sosial sejak kemarin santer memberitakan soal Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol, Padang, Sumatra Barat, yang disebut memberikan gelar doktor honoris causa kepada mubaligh tersebut.
Dia menuturkan kejadian yang sebenarnya. Pada Kamis (20/9) lalu, mubaligh kelahiran Silo Lama, Asahan, Sumatra Utara, 41 tahun silam itu menyampaikan kuliah umum di kampus tersebut. Acara ini dihadiri ratusan peserta dan para petinggi UIN Imam Bonjol.
"Dalam sambutannya, Pak Rektor menyatakan, UIN Imam Bonjol sudah selayaknya memberikan (gelar kehormatan) DR HC (kepada Ustaz Abdul Somad –Red),” ungkap ustaz yang lulusan S-1 Universitas al-Azhar (Mesir) itu saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (21/9).
Baca juga, JK Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari Jepang.
Mendengar pendapat rektor UIN tersebut, lanjutnya, hadirin serentak berseru “setuju!” Rekaman acara ini lantas tersebar di internet, tetapi maknanya berubah drastis. Seolah-olah, Ustaz Abdul Somad sudah menerima gelar akademis doktor honoris causa. Nyatanya, pihak kampus yang dimaksud baru mewacanakan secara lisan hal tersebut.
"’Setuju’, kata hadirin. Ya baru sebatas itu," jelas dai lulusan S-2 Darul Hadis (Maroko) itu.
Sosok penerima anugerah Tokoh Perubahan Republika 2017 itu dikenal luas sebagai penceramah yang mumpuni. Dia dinilai mengusai pelbagai bidang pengetahuan agama, mulai dari ilmu hadis, fikih, sejarah Islam (dunia dan nusantara), dan lain-lain. Dalam konteks kebudayaan, pada Februari lalu, Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau telah mengangkatnya dengan gelar Datuk Seri Ulama Setia Negara.