Rabu 19 Sep 2018 14:42 WIB

Nikmat di Tengah Keterbatasan

Pentingnya mensyukuri segala anugerah

Belajar bersyukur (Ilustrasi)
Foto:

Akhirnya, setelah percakapan yang hanya berisi tanya jawab itu selesai. Abu Ibrahim merasakan kekaguman atas kekuataan iman yang ada di dalam dadanya karena Abu Qilabah itu terus menyebut kenikmatan Allah atas dirinya satu per satu. Abu Ibrahim menilai bahwa Abu Qilabah memiliki keyakinan yang mantap dan rela atas apa yang telah Allah SWT berikan.

Betapa banyak kondisi seperti Abu Qilabah, tapi tidak sebanyak musibah Abu Qilabah. Mereka juga ada yang lumpuh, ada yang kehilangan penglihatan dan pendengarannya, ada juga yang kehilangan organ tubuhnya. "Tapi, bila dibandingkan dengan orang ini (Abu Qilabah) maka mereka tergolong sehat.

Namun, mereka meronta-ronta, mengeluh, dan menangis sejadi-jadinya. Aku melihat mereka amat tidak sabar dan tipis keimanannya terhadap balasan Allah atas musibah yang menimpa mereka, padahal pahala tersebut demikian besar," kata Abu Ibrahim dalam hatinya.

Akhirnya, Abu Ibrahim menyelami pikirannya makin jauh. Hingga, akhirnya khayalannya Abu Ibrahim terputus saat Abu Qilabah menanyakan permintaanya yang sempat Abu Ibrahim janjikan.

"Hmmm, bolehkah kusebutkan permintaanku sekarang dan maukah kamu mengabulkannya?" desak Abu Qilabah. "Iya. Apa permintaanmu?" kata Abu Ibrahim.

 

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement