Rabu 19 Sep 2018 14:42 WIB

Nikmat di Tengah Keterbatasan

Pentingnya mensyukuri segala anugerah

Belajar bersyukur (Ilustrasi)
Foto:

"Jawab dulu pertanyaanku, baru aku akan mengabulkan permintaanmu," kata Abu Ibrahim.

Abu Qilabah mengalah. "Engkau telah melihat sendiri betapa banyak cobaan Allah atasku, akan tetapi segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia. Bukankah Allah memberiku akal sehat yang dengannya aku bisa memahami dan berpikir?"

"Betul," kata Abu Ibrahim.

 Abu Qilabah berkata, "Berapa banyak orang yang gila?"

"Banyak juga," kata Abu Ibrahim. "Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas banyak manusia," jawab Abu Qilabah.

"Bukankah Allah memberiku pendengaran yang dengannya aku bisa mendengar azan, memahami ucapan, dan mengetahui apa yang terjadi di sekelilingku?" katanya lagi. Tanpa pikir panjang, Abu Ibrahim menjawab meski singkat, "Iya benar."

Abu Qilabah memberikan jawaban hampir sama, "Maka, segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut."

"Betapa banyak orang yang tuli tak mendengar?" kata Abu Qilabah lagi. "Banyak juga," jawab Abu Ibrahim. "Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut," kata Abu Qilabah lagi.

Abu Qilabah kembali menyelak pertanyaan sebelum Abu Ibrahim menyampaikan pertanyaan selanjutnya. "Bukankah Allah memberiku lisan yang dengannya aku bisa berzikir dan menjelaskan keinginanku?" tanya Abu Qilabah.

"Iya benar."   "Lantas berapa banyak orang yang bisu tidak bisa bicara?" ujar Abu Qilabah.

"Wah, banyak itu," kata Ibrahim menjawab, kali ini nadanya lebih akrab. "Maka, segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut. Bukankah Allah telah menjadikanku seorang Muslim yang menyembah Allah SWT, mengharap pahala dari Allah SWT, dan bersabar atas musibahku?" ujar Abu Qilabah.

"Iya benar," kawab Abu Ibrahim. Lalu, kata Abu Qilabah, "Padahal berapa banyak orang yang menyembah berhala, salib, dan sebagainya dan mereka juga sakit? Mereka merugi di dunia dan akhirat!"

"Banyak sekali," jawab Abu Ibrahim. "Maka segala puji bagi Allah yang melebihkanku di atas orang banyak tersebut," kata Abu Qilabah.

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement