Imron menambahkan, sebagian besar peserta sudah memiliki tato selama 10 hingga 15 tahun pada saat remaja. Selain penghapusan tato, IMS juga melakukan pembinaan terhadap peserta. Sebab, kata Imron, tindakan hapus tato ini tidak hanya dilakukan sekali. IMS membuat tim di daerah yang sudah melaksanakan program layanan hapus tato untuk menindaklanjuti.
Imron mengatakan, ada beberapa peserta yang tidak hanya mendapatkan tindakan hapus tato sekali. Hal itu karena tato yang dimiliki lebih dari satu warna, tergantung dari ketebalan tinta, dan lebarnya tato. Kemudian, IMS juga telah melakukan pembinaan kepada tim dan dokter yang ada di masing-masing daerah untuk melakukan program hapus tato selanjutnya.
"Beberapa tenaga medis di sana yang kami latih. Pertama kami kenalkan, kami ajarkan. Nanti yang melanjutkan itu adalah teman-teman di daerah di bawah pengawasan kami. Harapan kami memang setiap kota juga ada tim yang akan melanjutkan program," ungkap Imron.
Ia menambahkan, IMS berupaya melakukan program layanan hapus tato secara rutin setiap bulan di tahun-tahun berikutnya. Program hapus tato ini juga diharapkan dapat menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Sehingga, banyak orang-orang yang dapat melengkapi proses berhijrah menjadi umat Muslim yang lebih baik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
