REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program layanan menghapus tato secara rutin diselenggarakan Islamic Medical Service (IMS). Direktur IMS Imron Faizin mengatakan, program hapus tato sudah diselenggarakan sejak 2017 lalu setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Program kami, hapus tato sebenarnya tahun kemarin sudah berlaku. Setelah lebaran di September sampai Desember itu kami sudah roadshow Jakarta, Bandung, Banyumas, Yogyakarta, Surabaya sampai ke Bali," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (18/9).
Ia menyebut, saat itu IMS telah melakukan program hapus tato kepada sekitar 1.000 orang peserta di berbagai daerah. Kemudian program ini bergulir setiap bulannya dengan mendatangi daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
Imron mengatakan, program layanan hapus tato ini bermula dari cerita-cerita orang yang memiliki tato yang sudah berhijrah. Mereka yang biasa disebut sahabat hijrah telah mengetahui jika di dalam ajaran Islam ada larangan mentato. Kemudian mereka ingin menghapus tato agar hijrahnya menjadi lebih baik dan sempurna.
"Mereka ini kan sudah taubat. Mereka sebelumnya enggak tahu bertato itu dilarang kemudian sekarang sudah tahu dan ingin kemudian menghapus," kata Imron.