REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Dewan Masjid Indonesia tengah mengintensifkan program Gerakan Shalat Subuh Berjamaah bagi kaum milenial melalui momentum Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah. Antusias untuk program ini pun disebut sangat positif.
"Di kawasan perkotaan lebih mudah mudah bagi kami menjaring komunitas tersebut, sebab generasi milenial dari kalangan menengah luar biasa antusiasnya," kata Direktur Program Dewan Masjid Indonesia, Munawar Fuad di Bekasi, Senin (10/9).
Hal itu dikatakannya saat menjadi pembicara dalam perayaan dan syukuran Tahun Baru Islam 1440 Hijriyah di Masjid Izzatul Islam Grand Wisata, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menurut dia, kaderisasi yang diberi nama sebagai Pejuang Subuh itu berkegiatan di masjid pada waktu sebelum dan sesudah shalat subuh.
Setiap kelompok memiliki levelnya sesuai dengan aktivitas mereka melaksanakan shalat subuh. "Biasanya per 30 kali shalat subuh akan ada grade-nya. Mereka adalah generasi pejuang subuh. Di Jakarta secara sporadis menyebar mereka berpadu dengan komunitas lainnya," katanya.
Dikatakan Fuad, tidak ada pertemuan yang lebih intensif selain masjid, khususnya saat pelaksanaan shalat subuh.
Dalam ceramahnya, Fuad mengatakan momentum tahun baru Islam harus dimanfaatkan umat sebagai kesempatan untuk berhijrah pada perilaku yang lebih baik lagi. "Mari berhijrah dengan memanfaatkan momentum tahun baru Islam," katanya.
Salah satu kader Pejuang Subuh Bayu Biru Permana mengaku telah enam bulan terakhir bergabung di Masjid Bina Ul Ummah Jatiasih Bekasi.
"Saya rasakan enak banget berkumpul di waktu subuh, dalam komunitas saya ada yang berprofesi sebagai karyawan muda, pelajar dan mahasiswa. Rupanya berkumpul setiap jam 04.00 masih kurang buat kami. Saya sih inginnya diperpanjang dari jam 03.00 WIB," katanya.
Bayu mengaku setiap anggotanya berkreasi dengan menggarap sejumlah program keumatan, di antaranya Dunia Gemerlap Masjid (Dugem)," katanya. Dalam program Dugem ini, pihaknya bisa berdiksusi tentang kegiatan ekonomi, sosial dan lainnya.