REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong para mustahik untuk memperoleh tambahan penghasilan melalui pameran produk pertanian. Adapun produk pertanian binaan Baznas berasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Jawa Barat, Banten, Sulawesi Selatan, Toraja hingga Nusa Tenggara Timur.
Anggota Baznas Nana Mintarti mengatakan, pihaknya membuat program pemberdayaan bagi petani desa karena melihat kenyataan sebesar 70 persen kemiskinan berada di pedesaan, di mana sebagian besarnya adalah petani. Dana zakat digunakan untuk mengintervensi masalah ini agar para petani tidak meninggalkan lahan dan mencari sumber penghidupan baru dengan berpindah ke kota.
“Dana zakat yang ditunaikan oleh para muzaki Baznas membantu mereka mulai dari permodalan, peningkatan kapasitas produksi hingga pengembangan akses pasar. Sehingga zakat memberikan penguatan-penguatan baik dalam skill, tegnologi maupun etos kerja," ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (10/9).
Menurutnya, kegiatan pameran ini merupakan bagian dari pendayagunaan zakat yang dilakukan Baznas. Diharapkan pameran ini dapat membuka akses pasar, business matching, dan perluasan jaringan kerja sama bagi para mustahik.
“Kegiatan pemberdayaan terhadap mustahik juga terus dilakukan dengan pendamping program sebagai ujung tombak yang berperan pada peningkatan kapasitas dan perubahan prilaku,” ucapnya.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar menambahkan, dana zakat dapat dimanfaatkan untuk melakukan sesuatu yang lebih besar bagi kesejahteraan petani. "Untuk mengoptimalkan peran Baznas dalam memajukan petani, perlu bantuan media massa sehingga masyarakat dapat terpacu semangatnya menunaikan zakat yang nanti manfaatnya akan langsung dirasakan oleh mustahik, seperti para petani ini," katanya. Dengan demikian pemberdayaan yang dilakukan Baznas diharapkan dapat membuat mustahik menjadi berdaya dan mandiri.
Salah satu peserta pameran, Waitah (50) mengungkapkan kegembiraannya mengikuti pameran ini. Dari 200 bungkus pepes tahu dan pepes bandeng yang ia jajakan, semua laku terjual. "Saya biasanya cuma jualan keliling ke kampung-kampung pakai sepeda, sekarang bisa ikut ke pameran sebesar ini di Jakarta. Banyak sekali yang minta alamat dan nomer hape saya untuk pesan lagi," katanya. Sebagai wujud rasa syukurnya, ia mendonasikan, sebagian rizki untuk para korban gempa di Lombok melalui Baznas.
Salah satu pengunjung stand Baznas Irwan menyampaikan apresiasinya terhadap peran Baznas yang dapat mempertemukan langsung antara petani dengan pembeli. "Artinya Baznnas telah memutus rantai distribusi yang sangat rumit yang selama ini merugikan keduanya, baik petani maupun pembeli," katanya.