REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) dengan program Qurban Masuk berkomitmen menjadikan Idul Adha sebagai momentum kebahagiaan bersama, seluruh masyarakat Indonesia, hingga ke desa-desa di pedalaman yang tak mudah dijangkau.
“Alhamdulillah tahun ini pun, BMH telah membuat kami bisa berbagi hewan kurban hingga ke pedalaman Halmahera, tepatnya di Maba Utara, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara,” terang dai tangguh BMH, Ustaz Nur Hadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (27/8).
Daerah tersebut merupakan daerah yang sangat jauh dari perkotaan. Daerah yang belum menikmati sinyal telekomunikasi dan listrik dari PLN.
“Ditambah lagi akses menuju ke lokasi di Maba Utara dari Tobelo hanya bisa melalui jalur laut dengan kapal kayu, yang jadwalnya dalam sepekan hanya beberapa kali saja,” imbuh Ustaz Nur Hadi.
Seorang suku terasing di pedalaman Halmahera mengikrarkan syahadat di sela-sela prosesi pendistribusian daging kurban BMH.
Pada kesempatan Idul Adha 1439 H, Ustadz Nur Hadi kembali masuk ke daerah pedalaman tersebut. Perjalanan yang tak mudah, namun menurutnya, sangat mengesankan, karena pekerjaan yang dilakukannya adalah dakwah.
“Selama perjalanan satu pekan lebih (18 – 26 Agustus 2018) banyak kisah yang mengesankan. Mulai dari masuk hutan, melintasi jalan rawa-rawa, muara buaya, perjalanan kapal dengan ombak yang tinggi dan angin kencang. Sesekali kami pun melihat buaya berjemur di pinggir sungai atau sedang berenang di sungai. Jelas ini menantang nyali, tapi dengan berdzikir kepada Allah, Alhamdulillah binatang buas itu tak mengganggu kami,” jelasnya.
Namun, di balik perjalanan yang membutuhkan stamina dan nyali tersebut, selalu ada kebahagiaan yang mengiringi.
“Alhamdulillah, semua itu bisa kami lalui. Dan yang membuat hati senang adalah lagi-lagi di momentum Idul Qurban, hidayah terus menyapa mereka, sehingga kemarin ada beberapa orang suku yang menjadi mualaf baru. Allahu Akbar,” ungkapnya.
Ia menambahkan, “Orang suku ini insya Allah akan lebih mudah dibina karena masyarakat Desa Patlean dan sekitarnya sangat mengerti bagaimana berinteraksi dengan orang suku.”
Sampai tibalah waktu pendistribusian daging kurban. Nurhadi mengungkapkan, masyarakat sangat bergembira dan berterima kasih. Pasalnya sudah 20 tahun mereka baru sekarang bisa menikmati daging kurban.
"Sudah 20 tahun kami, warga Muslim di sini belum pernah mendapatkan kurban, baru tahun ini kami dapat kurban," tutur Ibrahim salah satu warga Desa Patlean, penerima manfaat program Qurban Masuk Desa BMH.