REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, Jawa Timur, melaksanakan Idul Adha pada Selasa (21/8). Hal ini mengikuti Mekkah yang juga melaksanakan Idul Adha hari ini.
“Fatwa Syaikhul Azhar dan Rabithah 'Alam Islami tahun 1975 menetapkan, patokan awal Dzulhijah adalah rukyah ahlul Mekkah,” kata Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, KH Thoha Yusuf Zakaria dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (21/8).
Ia menambahkan, karena wukuf di Arafah telah dilakukan pada Senin (20/8), maka hari Selasa (21/8) adalah Idul Adha.
“Saya cari yang gampang. Nabi itu ber-Idul Adha pada 10 Dzulhijjah-nya Mekkah. Nanti benar salahnya, biar Allah yang memberi nilai. Yang penting kita harus saling menghormati,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso, KH Muhammad Ma’shum.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso Jawa Timur Abi KH Muhammad Ma'shum.
Setelah Shalat Id, di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso juga diadakan penyembelihan hewan qurban. Pada tahun ini hewan yang disembelih ada 107 sapi dan 1.530 kambing.
Semua hewan qurban ini adalah bantuan dari kaum Muslim dari Singapura yang diketuai oleh H Noordin. Saat ini adalah tahun ke 21, kerja sama Pondok Pesantren Al-Ishlah Bondowoso dengan Muhibbah Singapura.
“Banyak kemajuan penyembelihan di Al-Ishlah. Para petugas dilatih dan ditingkatkan kemahirannya. Sehingga pelaksanaan penyembelihan, pengulitan, pencacahan dan seterusnya dapat dilakukan dengan cepat dan lancar,” kata Ustadz Suhaimi, salah satu rombongan dari Muhibbah Singapura.
Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al Ishlah, Bondowoso, KH Thoha Yusuf Zakaria Lc dan Ketua Muhibbah Singapura H Noordin, menyerahkan daqing qurban.
Dalam pelaksanaan penyembelihan kurban kali ini, ada 400 petugas terdiri dari jamaah, wali santri dan asatidz. Penyembelihan dimulai pukul 08.00 pagi dan selesai pukul 18.00.
Hadir juga drh Cendy Herdiawan, kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kemvet, P2HP, Dinas Pertanian Bondowoso beserta petugas lainnya guna memeriksa hewan yang akan disembelih. “Kami akan memeriksa hewan-hewan sebelum disembelih dan ketika telah disembelih akan memeriksa dan menyeleksi mana daging yang bisa dikonsumsi dan mana yang diafkir (dibuang),” ungkap dokter Cendy.
Daging qurban dibagikan kepada pemilik kupon. Sebanyak 25.000 kupon telah dibagikan sejak tiga hari sebelum hari H. Kupon-kupon dibagikan kepada masyarakat di sekitar Desa Dadapan, wali santri, dan juga pondok pesantren sejawat yang mengajukan proposal.