Sabtu 11 Aug 2018 08:57 WIB

BMH Bangun Fasilitas MCK untuk Pengungsi Gempa NTB

Materi untuk membangun MCK itu dari sisa reruntuhan bangunan.

Relawan BMH dan SAR Hidayatullah saat pembuatan fasilitas MCK untuk pengungsi di Desa Sigarpenjalin.
Foto: Dok BMH
Relawan BMH dan SAR Hidayatullah saat pembuatan fasilitas MCK untuk pengungsi di Desa Sigarpenjalin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu persoalan yang dihadapi korban gempa NTB adalah  susahnya mencari air untuk keperluan mandi, cuci, kakus (MCK). Mereka terpaksa harus berjalan jauh mencari sumber air ke sungai atau mengantre panjang di sumur terdekat. Bahkan, karena susahnya air, pengungsi terpaksa buang kotoran di hutan terdekat.

 

Merespons kondisi tersebut, Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) membantu korban gempa dengan mendirikan enam bilik fasilitas MCK di posko pengungsian Desa Sigarpenjalin, Tanjung, Lombok Utara, NTB,  Jumat (10/8).

 

 

Dalam upaya tersebut bersama beberapa warga, relawan BMH dan SAR Hidayatullah memanfaatkan sisa reruntuhan yang dapat digunakan.

 

“Kami coba memanfaatkan sisa reruntuhan yang ada. Kami melepaskan beberapa atap seng dari puing-puing bangunan yang telah hancur untuk dijadikan dinding penutup,” terang relawan BMH di lokasi, Rohsyandi, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (11/8).

 

"WC ini kita harapkan dapat memudahkan para pengungsi untuk aktivitas MCK. Selain itu BMH juga membantu memasok air dari sumur terdekat ke dekat posko agar pengungsi gampang mengambil air dan juga berwudhu," imbuhnya.

 

Sebelumnya, BMH dan SAR Hidayatullah telah membangun masjid darurat di tempat yang sama  dan difungsikan untuk kegiatan shalat. Sampai hari ini pun, tim masih terus melakukan layanan medis, evakuasi dan penyaluran logistik serta kebutuhan pengungsi lainnya. “Sembari terus sigap mencari titik-titik yang belum tersentuh bantuan,” kata Rohsyandi.

Gempa melanda NTB pada Ahad (29/7). Seminggu kemudian, Ahad (5/8), gempa kembali terjadi. Gempa bumi NTB  memakan ratusan korban meninggal, ribuan luka-luka, puluhan ribu rumah rusak parah dan ratusan ribu korban mengungsi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement