REPUBLIKA.CO.ID, WONOSOBO -- Puluhan pengurus masjid di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, dilatih sebagai juru sembelih halal (Juleha) dari Dinas Pangan Pertanian dan Perikanan setempat bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Sidik Driyono mengatakan pelatihan diikuti 35 pengurus takmir masjid di wilayah Leksono dan Sukoharjo. Ia mengatakan melalui pelatihan tersebut nantinya mereka mampu menghasilkan hewan sembelihan yang memenuhi unsur aman, sehat, utuh, dan halal (Asuh).
"Latar belakang digelarnya bintek ini adalah dalam rangka mengantisipasi datangnya Idul Adha agar pada saat penyembelihan hewan kurban nantinya para takmir ini sudah paham tekniknya dengan baik dan benar sesuai kaidah Islam," katanya, Rabu (1/8).
Ia menjelaskan penyembelihan yang dilakukan pada saat Idul Adha merupakan suatu usaha untuk mematikan hewan dengan cara mengeluarkan darahnya sehingga menjadi halal dagingnya. "Dalam pelatihan ini para calon juleha diajarkan mengetahui penyembelihan yang menghasilkan daging asuh harus dilakukan dengan thayyib alias baik, tatmim atau sempurna, di antara dzabh alias ujung leher dan nahr atau pangkal leher," katanya.
Ia menyatakan, penyembelihan menjadi titik kritis penentu apakah daging yang dihasilkan halal atau tidak. Ia mengatakan hal itu merupakan salah satu tugas dari Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, yaitu menyediakan hewan kurban yang layak serta menghasilkan daging yang halal untuk dikonsumsi masyarakat.
"Para peserta pelatihan selain menerima materi teori juga diajak menyimak secara langsung praktek penyembelihan seekor kambing dan dua ekor ayam yang sesuai dengan kaidah-kaidah tersebut," katanya.