Rabu 04 Jul 2018 13:24 WIB

Persoalan Umat Islam Bukan Hanya Soal Kemiskinan

Masalah utama yang dihadapi umat Islam adalah persatuan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
Shamsi Ali
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Shamsi Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dan dai dari 20 negara menghadiri Pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta pada 3-6 Juli 2018. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah merumuskan langkah-langkah konkret dalam mewujudkan kesatuan persatuan para dai dan ulama dalam berdakwah.

"Yang menjadi masalah kita yang paling utama itu karena kita tidak bisa membangun kesatuan sehingga umat Islam dipecah belah, dicincang-cincang satu per satu," kata Presiden Nusantara Foundation, Imam Shamsi Ali kepada Republika.co.id saat menghadiri Pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa (3/7).

Shamsi Ali mengatakan, kalau umat Islam yang jumlahnya mencapai 1,6 miliar orang bersatu, maka umat Islam akan menjadi kekuatan dahsyat di dunia. Oleh karena itu kegiatan seperti Pertemuan Dai dan Ulama Internasional penting. Akan tetapi jangan sampai kegiatan ini hanya menjadi kegiatan seremonial saja.

"Mudah-mudahan (Pertemuan Dai dan Ulama Internasional) ini bisa menjadi inspirasi dan benih awal bagi kebangkitan dan persatuan umat Islam di dunia," ujarnya.

Shamsi Ali juga menerangkan, permasalahan umat Islam di dunia ini bukan karena kemiskinan. Memang banyak di antara umat Islam yang miskin, tapi harus tahu miskin karena apa? Sebab negara-negara Islam sangat kaya, jumlah umat Islam juga banyak dan banyak orang Islam yang pintar. Dia menegaskan, yang menjadi masalah utama umat Islam adalah umat Islam tidak bisa membangun persatuan sehingga umat Islam terpecah belah.

Pertemuan Dai dan Ulama Internasional ke-5 diselenggarakan Yayasan al Manarah al Islamiyah, Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dihadiri ratusan peserta dari kalangan dai, ulama, cendekiawan dan organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Ketua Umum Ikatan Ulama dan Dai Asia Tenggara, KH Zaitun Rasmin mengatakan, dalam Pertemuan Dai dan Ulama Internasional tahun ini akan banyak membahas tentang persatuan. Jadi tema utamanya persatuan dan harmoni. Tema tersebut diambil karena saat ini umat Islam sedang membutuhkan persatuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement