Selasa 26 Jun 2018 07:18 WIB

DMI: Regulator Belum Dukung Ekonomi Masjid

Perekonomian masjid banyak berkaitan dengan usaha mikro dan kecil.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Agung Sasongko
Masjid
Foto: Antara
Masjid

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Regulator dan otoritas dinilai belum sepenuhnya mendukung perekonomian masjid. Hal ini terlihat dari kerja sama perbankan syariah dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) yang masih mandek, terkendala regulasi. Padahal, perputaran masjid cukup potensial untuk ekonomi syariah.

Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI) Imam Addaruquthni menjelaskan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menggerakkan ekonomi masjid. Salah satunya bekerjasama dengan industri perbankan syariah.

"Sudah MoU dengan ASBIDINDO (Asosiasi Bank-bank Syariah Indonesia)  hanya realisasinya konon masih terbentur dengan peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuajgan)," ujar Imam kepada Republika.co.id, Selasa (26/6).

Ia berharap berbagai aturan yang menjadi kendala secara teknis menjadi lebih cair  sehingga tindak lanjut MoU tersebut dapat terealisasi. Di samping itu, realisasi MoU nanti juga akan lebih memberikan dampak positif terhadap perkembangan landscaping masjid.

"Jadi masyarakat akan semakin mengalami transformasi budaya yang lebih cepat terutama terkait dengan dunia profesional seperti simpan-pinjam dengan perbankan," jelas Imam.

Selama ini, perekonomian masjid banyak berkaitan dengan usaha mikro dan kecil sekitar masjid. Kerjasama dengan perbankan syariah tentunya dapat lebih mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar masjid.

Beberapa upaya yang sudah dilakukan DMI untuk menggerakkan ekonomi masjid yakni dengan menyalurkan modal bergulir untuk usaha mikro kepada sejumlah jamaah di sejumlah masjid di Jakarta.

"Evaluasi hasilnya positif," kata Imam.

Selain itu, DMI juga melakukan penyediaan instrumen dan fasilitasi bagi para calon pengusaha, untuk tahap penyemaian. Imam mengatakan, DMI juga ikut mendorong kebijakan ekonomi oleh pemerintah yang benar- benar pro rakyat. Karena pada akhirnya, ketahanan ekonomi nasional pun akan terwujud dengan semakin banyak lahirnya pengusaha-pengusaha kecil atau mikro ini.

"Kemudian harus digiatkan konsultasi ekonomi dan kewirausahaan secara intensif kepada para penggiat ekonomi berbasis masjid," ujar Imam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement