Rabu 09 May 2018 09:49 WIB

Muslim RDK Jaga Kebersamaan

Muslim di negeri itu tersebar di sejumlah daerah.

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Peta Kongo
Foto: save-islam.blogspot.com
Peta Kongo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wartawan Caroline Hell yer mengunjungi Republik Demokrat Kongo untuk me nelusuri konflik yang terjadi di negara te rsebut pada 2013. Daerah yang dikunjunginya adalah Beni, Kivu Utara, sebuah provinsi yang berada di Republik Demokratik Kongo. Dia tidak hanya meliput peristiwa yang terjadi, tetapi juga menelusuri ke lompok bersenjata dan melatih jurnalis Kongo.

Dia merupakan satu-satunya jurnalis asing yang berani masuk ke negara ini di saat konflik memanas. Salah satu nara sumbernya adalah Imam masjid setempat untuk mendengar situasi wilayah tersebut langsung dari sisi Muslim lokal.

Muslim di negeri itu tersebar di sejumlah daerah. Mereka selalu menjaga kebersamaan meski selalu menghadapi tantangan berupa konflik tak berkesudahan. Salah satu kekhawatiran mereka adalah menjadi sasaran kelompok teroris as-Shabab yang berasal dari Somalia. Mereka begitu ag resif, membabi-buta menyerang sasarannya.

Islam tiba di Kongo pada abad ke-19. Pembawanya adalah pedagang Arab-Swahili dari Afrika timur. Minat utama mereka bu kanlah agama, melainkan ekonomi untuk mencari gading, emas, dan perdagangan budak.

Pedagang yang paling terkenal saat itu adalah Tippo Tip, seorang Zanzibari yang menjadi terkenal karena ekspedisi trans- Afrika. Kekejaman dan kekuasaannya sangat dikenal. Dia tampil berhadapan de ngan kolonialisme Eropa.

Raja Belgia Leo pold, bahkan menjadikannya gubernur Stan ley Falls (sekarang Boyoma Falls) de kat Kisangani. Akan tetapi, ketika kolo nia lisme Belgia menguasai, Swahili-Arab, ke lompok Muslim di sana ditekan dan di taklukkan. Islam di Kongo kemudian tenggelam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement