Ahad 06 May 2018 17:02 WIB

Imam Bangladesh Dilibatkan Cegah Terorisme dan Narkoba

Waktu shalat Jumat selama Ramadhan adalah waktu tepat menyampaikan pesan.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Muslim Bangladesh
Foto: Courtesy Onislam.net
Muslim Bangladesh

REPUBLIKA.CO.ID, DHAKA -- Imam dan khatib (pengkhutbah) dari berbagai masjid di ibu kota Dhaka, Bangladesh bertekad ikut berperan dalam mencegah militansi, terorisme, dan kecanduan narkoba. Pada pertemuan pertukaran pandangan yang digelar di Paltan, mereka memutuskan untuk menyampaikan pesan-pesan Islam guna menentang militansi dan narkotika pada saat pelaksanaan shalat.

Pesan tersebut juga akan disampaikan saat waktu shalat Jumat dan Tarawih selama bulan Ramadhan sehingga orang-orang, terutama kaum muda, tidak dapat terpengaruh dengan hal-hal buruk. Para imam, khatib dan muazin dari masjid-masjid yang ada di daerah Motijheel, Paltan, Kamalapur dan Shahjahanpur serta guru dari berbagai madrasah berpartisipasi dalam program ini.

Jika khutbah tersebut dapat disampaikan dengan cara yang terpadu, hal itu dinilai akan menjadi lebih efektif. Kepala imam pesh dari Masjid Nasional Baitul Mukarram, Maulana Mohammad Mizanur Rahman, mengatakan Islam adalah agama yang damai yang tidak mendukung militansi atau pembunuhan orang yang tak berdosa.

"Kita harus menyampaikan khutbah bersama untuk menghentikan generasi muda terlibat dalam militansi atau dari menggunakan narkoba," kata Rahman, dilansir di The Daily Star, Ahad (6/5).

Ia mengatakan, waktu shalat Jumat selama Ramadhan adalah waktu tepat menyampaikan pesan tersebut karena akan ada banyak orang yang mengikuti shalat Jumat. Imam Masjid T&T Colony, Monirul Islam, mengatakan terkadang para imam tidak bisa menyampaikan pesan karena tekanan dari beberapa anggota komite manajemen masjid. Menurutnya, anggota komite juga harus memainkan peran yang kuat bersama dengan para imam dan khatib dalam mencegah ancaman militansi dan kecanduan narkoba.

Berbicara sebagai tamu utama, Menteri Kesejahteraan Sosial Bangladesh Rashed Khan Menon mengatakan, umumnya orang-orang akan mengikuti pidato dan arahan yang disampaikan oleh imam dan khatib. Jika mereka memainkan peran mereka dengan baik dalam menyelesaikan masalah melalui penyampaian khutbah, ia mengatakan kemajuan negara tidak akan terhambat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement