Kamis 03 May 2018 18:14 WIB

Grand Sheikh Al-Azhar Apresiasi Peran BPIP

Ahmad Thayyib berharap lembaga seperti BPIP ini juga dibentuk di negara-negara lain.

Grand Mufti Al Azhar, Mesir, Syekh Ahmed Muhammed Ahmed Ath-Thayeb  ini bertemu dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Foto: istimewa
Grand Mufti Al Azhar, Mesir, Syekh Ahmed Muhammed Ahmed Ath-Thayeb ini bertemu dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Grand Sheikh al-Azhar, Mesir, Syekh Ahmad Muhammad Ahmad ath-Thayyib bertemu dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Di depan Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Syekh Ahmad memuji kehadiran BPIP ini.

 

"Menghargai hadirnya lembaga Badan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi bangsa Indonesia untuk menjaga stabilitas ideologi bangsa Indonesia dari ancaman pihak-pihak yang mempertentangkan Pancasila dan menjadikan bangsa Indonesia menjadi negara yang berdaulat," kata Ahmad Thayyib di Kemensetkab, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (3/5).

 

Dalam pertemuan tadi, Megawati didampingi anggota Dewan Pengarah BPIP; Try Sutrisno dan Mahfud MD, Kepala BPIP Yudi Latif, dan juga Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, serta Dubes Indonesia untuk Mesir Helmy Fauzi.

 

Ahmad Thayyib berharap lembaga seperti BPIP ini juga dibentuk di negara-negara lain yang mengalami konflik saudara akibat masalah-masalah ideologi dan kepentingan. Pancasila yang digali dari berbagai macam aspek pemikiran dan budaya yang berintikan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan punya kesamaan visi dengan peran dan tanggung jawab Universitas al-Azhar, Mesir.

 

"Sebagai lembaga pendidikan dunia yang independen, Universitas al-Azhar juga mengemban misi perdamaian dunia yang mengebangkan sikap hormat-menghormati sesama umat manusia tanpa membedakan latar belakang SARA," ujar Ahmad Thayyib.

 

Ahmed Thayyib adalah sosok yang menolak menyebut kelompok masyarakat yang jumlahnya minoritas dengan sebutan minority. Dia memilih menggunakan kata citizenship karena istilah minoritas akan berdampak pada sikap diskriminatif. Ahmad Thayyib siap bekerja sama dengan BPIP untuk bersama-sama mengembangkan perdamaian dunia dan keadilan sosial.

 

Dalam kesempatan ini, Ahmad Thayyib juga mengundang secara khusus Megawati untuk hadir dalam acara Konferensi Islam di Mesir. Ajakan tersebut langsung disambut baik oleh Megawati.

 

Secara khusus, Megawati juga menyampaikan apresisasi pemikiran dan sikap kemanusiaan Ahmad Thayyib selaku Grand Sheikh Mesir. Dengan mengembangkan sikap kemanusiaan dan persamaan antarumat manusia, termasuk kesetaraan hak-hak politik antara laki-laki dan perempuan, Megawati juga berharap kelak ada tokoh perempuan Mesir yang menjabat sebagai presiden Mesir.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement