Selasa 01 May 2018 09:05 WIB

Din: Ada Gejala Umat Islam Tinggalkan Islam Wasatiyah

Islam wasathiyah penting untuk dibahas di KTT Ulama dan Cendikiawan Muslim Dunia

Rep: Muhyiddin/ Red: Esthi Maharani
Din Syamsuddin
Foto: Republika/Muhyiddin
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Grand Sheikh Al-Azhar, Mesir, Ahmed Muhammed Ahmed Eltayyeb akan menghadiri acara pembukaan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia tentang Islam Wasatiyah di Istana Bogor, Selasa (1/5) hari ini. Kegiatan yang diikuti puluhan ulama dan cendekiawan dari berbagai negara ini akan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Prof Din Syamsuddin mengatakan, Islam Wasatiyah penting untuk dibahas dalam kegiatan KTT karena ada gejala sebagian umat Islam yang sudah meninggalkan Islam Wasatiyah, tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.

"Pertama karena itu ajaran sentral Islam, dinyatakan tegas dalam Alquran. Tentu ada alasan realistik, karena ada gejala sebagin umat Islam yang meninggalkan Wasatiyah Islam ini. Karena ada gejala semacam itu, maka perlu revitalisasi, sekaligus tawarkan pada dunia," ujar Din saat ditemui usai menyambut kedatangan Syekh Al-Azhar di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Din menuturkan, Islam Wasatiyah tidak bisa hanya disimpulkan dengan satu atau dua kata. Namun, Islam Wasatiyah berarti Islam jalan tengah, yang mana ada Munas MUI 2015, setidaknya ada 10 prinsip Islam Wasatiyah yang disampaikan pada umat.

Menurut Din, Steering Committee KTT Islam Wasatiyah kemudian menambahkan penjelaskan beberapa prinsip bahwa Islam Wasatiyah penuh dengan toleransi, tidak terjebak ekstremitas, mengambil jalan tengah, moderasi, dan cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah.

"Tidak terlibat kekerasan, sampai pembunuhan, terbuka dan berada di atas untuk semua golongan. Sepenuhnya akan dibahas di KTT," kata Din.

Din menambahkan, diselenggarakannya KTT tidak lain untuk merevitalisasi Islam Wasatiyah yang ada dalam kitab suci Alquran yang kini cenderung banyak dilupakan. "Di Indonesia, ada semacam diviasi, distorsi oleh segelintir orang tapi kemudian juga sudah mendarah mendaging. Ini yang harus segera dimantapkan. Maka lebih kepada revitalisasi Wasatiyah Islam," jelas Din.

Syeikh Al-Azhar sudah tiba di Jakarta pada Ahad (29/4) malam melalui Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur. Kegiatan KTT Islam Wasatiyah akan dibuka Presiden Joko Widodo di Istana Bogor pada Selasa (1/5) hari ini.

Tokoh utama dari ulama Muslim se-dunia khsusunya akan hadir diantaranya Syaikh Al Azhar Ahmed Muhammed Ahmed Eltayyeb. Kemudian, ada juga Syeikh Abdullah bin Dayyah yang memimpin sebuah organisasi bernama Forum Perdamaian di Masyarakat Muslim yang berkedudukan di Abu Dhabi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement