Rabu 25 Apr 2018 12:43 WIB

Masjid Jamae, Masjid India di Pecinan Singapura

Masjid ini memiliki arsitektur sederhana namun tetap berciri khas India.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Ani Nursalikah
Masjid Jamae atau Masjid Chulia di Jalan South Bridge distrik Chinatown Singapura.
Foto: Republika/Idealisa Masyrafina
Masjid Jamae atau Masjid Chulia di Jalan South Bridge distrik Chinatown Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura dikenal sebagai negara yang memiliki penduduk berasal dari suku bangsa berbagai negara Asia. Salah satu suku bangsa, India, berjumlah sebanyak 7,4 persen dari total penduduk.

Saat tiba di Singapura, Muslim India cukup banyak membangun masjid untuk mereka beribadah. Selain di Little India, di Chinatown (pecinan/permukiman etnis Cina) juga terdapat masjid yang juga dibangun komunitas India.

Masjid Jamae di Jalan South Bridge distrik Chinatown merupakan salah satu masjid tertua di Singapura dan dibangun komunitas Muslim India Tamil. Bagi Muslim Tamil, masjid ini juga dikenal sebagai Masjid Chulia yang berarti masjid besar. Dibangun pada sekitar 1830 dan 1835, masjid ini merupakan masjid tertua ketiga di Singapura dan dikukuhkan sebagai Monumen Nasional pada 19 November 1974.

photo
(Republika/Idealisa Masyrafina)

Masjid ini memiliki arsitektur sederhana namun tetap berciri khas India. Bangunannya didominasi warna hijau dan putih. Masjid ini memiliki pintu masuk gaya India-Muslim yang diatasnya terdapat dua menara kecil.

Masjid ini salah satu yang banyak menarik wisatawan karena selain nilai sejarahnya, lokasinya juga sejajar dengan kuil hindu Sri Mariamman dan kuil Buddha Tooth Relic di jalan yang sama. Lokasinya pun berada tepat di pinggir jalan dan mudah ditemukan. Maka dari itu, wisatawan yang berkunjung jauh lebih banyak dibandingkan Masjid Abdul Gafoor.

photo
(Republika/Idealisa Masyrafina)

Menurut pengurus masjid, Hanif, di Chinatown tidak banyak warga muslim, hanya sekitar 10 orang keluarga Muslim. Kebanyakan jamaah masjid adalah warga Muslim dari daerah lain dan juga wisatawan Muslim.

"Paling sedikit dalam sehari bisa ada 30 turis yang datang. Bisa juga sampai 100, tergantung musim liburan," jelas Hanif.

photo
(Republika/Idealisa Masyrafina)

Seorang pemandu wisata Singapura bernama Charlotte, mengungkapkan masjid ini merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan karena nilai sejarah dan religiusnya. Banyak wisatawan yang datang kesana berbincang dengan Hanif dan pengurus masjid lainnya untuk lebih mengenal Islam.

"Jadi masjid ini salah satu tempat yang wajib dikunjungi wisatawan," kata Charlotte.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement