REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj dan Master Cheng Yen dari Buddha Tzu Chi melakukan pertemuan di Xincheng, kota Hualien, Taiwan. Pertemuan yang membahas soal isu kemanusiaan tersebut juga disaksikan Ketua PBNU Sulton Faton.
Sulton mengaku beruntung menjadi bagian dalam pertemuan dua tokoh agama yang berpengaruh di dunia tersebut. "Saya beruntung menjadi bagian dari rombongan yang mendapat kesempatan menyaksikan pertemuan dua tokoh agama yang berpengaruh di dunia itu," ujar Sulton saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (19/4).
Kiai Said bertatap muka dengan Master Cheng Yen setelah dua hari mengunjungi rumah sakit, media televisi, pusat bisnis dan universitas yang dikelola komunitas Buddha Tzu Chi. Kunjungan Kiai Said ke Taiwan ini dilakukan sejak Selasa (17/4).
"Selamat datang di tempat kami. Bagaimana kesan bapak terhadap kami setelah melihat langsung aktivitas kami? Tolong beritahu kekurangan penyambutan kami kepada bapak," ujar Master Cheng Yen sambil membungkukkan tubuhnya dengan kedua telapak tangan menyatu di depan dada.
Mendapat sapaan hangat itu, Kiai Said pun menyampaikan terima kasih telah disambut secara terhormat dan merasa senang dapat menjalin persaudaraan dengan komunitas Buddha Tzu Chi. "Kami mengajak Buddha Tzu Chi bersinergi menegakkan keadilan, memberikan pengayoman terhadap yang lemah dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Kami menjalin persaudaraan dengan semua pihak kecuali pelanggar hukum," ucap Kiai Said
Master Cheng Yen dan Kiai Said Aqil pun berdiskusi tentang berbagai isu kemanusiaan. Keduanya saling bertukar pikiran menyampaikan pandangan dan solusinya. Terkadang tampak Master Cheng Yen mengangguk dengan sikap hormat. Begitu juga Kiai Said menunjukkan sikap yang sama.
Kepada Kiai Said Aqil, Master Cheng Yen menyampaikan rasa bahagianya mengamati kehidupan keagamaan masyarakat Indonesia. Manusia, kata Master Cheng Yen, perlu saling menolong secara ikhlas dan kasih sayang. Agama itu yang terpenting adalah aksi. Atas keyakinannya itu, ia pun tak segan minta nasihat kepada Kiai Said Aqil tentang peran kemanusiaan yang ideal.
Kiai Said mengatakan selama ini Master Cheng Yen bersama Buddha Tzu Chi telah memberikan teladan kepada manusia. Menurut Kiai Said, esensi agama adalah kemanusiaan dan Nabi Muhammad juga selalu memberikan keteladanan dalam berpikir, bersikap dan bertindak. Karena itu percuma beragama jika berperilaku bengis dan radikal.
Masyarakat beragama di belahan lain di dunia telah kehilangan esensi dalam beragama. Masyarakat Barat menjunjung tinggi capaian, sedangkan masyarakat Asia sampai saat ini masih mampu membangun peradaban. Di kawasan Asia, masyarakat tidak mementingkan legal formal tapi mengutamakan pembangunan peradaban. Salah satu faktor kekuatannya adalah para agamawannya yang mengutamakan intuisi sehingga selalu dalam tuntunan Tuhan.