REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyebutkan, kemajuan teknologi informasi telah menyebabkan semua sektor kehidupan mengalami perubahan. Termasuk di sektor pendidikan dan dunia kerja.
''Teknologi informasi telah menyebabkan sifat dunia industri mengalami perubahan yang signifikan,'' jelas Menaker saat menjadi pembicara Seminar Nasional Pra Muskerwil PWNU Jawa Tengah di Pendapa Dipokusumo, Purbalingga, Sabtu (14/4). Musyawarah Kerja Wilayah NU Jateng rencananya akan digelar di Purbalingga 20-22 April.
Untuk itu, Menaker menjelaskan, untuk menjadi pemenang dalam dunia yang sedang mengalami perubahan menjadi serba cepat dan kompetitif, masyarakat khususnya generasi muda NU harus lebih responsif, kreatif dan inovatif. ''Pendidikan harus nyambung dengan kebutuhan zaman agar tidak memperlebar kesenjangan yang sudah ada,'' katanya.
Dia menyebutkan, Ketika kebutuhan industri berubah, maka pola pendidikan di Indonesia juga harus berubah. Dunia pendidikan harus mampu menciptakan sumber daya manusia yang sesuai dengan keinginan pasar di era digital. ''Pendidikan harus nyambung dengan kebutuhan zaman agar tidak memperlebar kesenjangan yang sudah ada,'' katanya.
Pendidikan vokasi, menurut Hanif, merupakan salah satu jawaban terhadap perubahan yang sedang terjadi tersebut. ''NU sebagai organisasi jamiyah yang besar juga harus bisa mengantisipasi perubahan ini melalui lembaga pendidikan yang dikelola oleh LP Ma'arif,'' katanya.
Dia menyebutkan, bila keadaan ini tidak tertangani dengan baik, maka peluang terjadinya transformasi distribusi pekerjaan ke pihak asing akan semakin besar.
Asisten bidang Administrasi Sekda Provinsi Jawa Tengah Budi Wibowo, menyampaikan kebijakan Pemprov Jateng telah menyiapkan berbagai sarana dan prasarana untuk pelatihan ketrampilan bagi lulusan SMA/MA/SMK. ''Sejauh ini, Pemprov sudah menyediakan 1000 titik yang tersebar di beberapa daerah,'' tandasnya.
Sementara Bupati Purbalingga Tasdi, berharap penyelenggaraan seminar yang menjadi pra Muskerwil tidak hanya bermanfaat bagi Purbalingga saja. Namun juga menjadi penggerak peningkatan sumber daya manusia (SDM) secara nasional. ''Purbalingga memiliki potensi modal dasar berupa terciptanya sinergi antara umaro, ulama dan umat,'' katanya.
Seminar dihadiri oleh 350 peserta se Jawa Tengah yang terdiri dari unsur kepala sekolah, guru, ormas kepemudaan, dan kalangan industri. Seminar dimoderatori Ketua LP Ma'arif NU Jateng H Agus Sofwan.