Jumat 13 Apr 2018 14:23 WIB

Krimea Simpan Warisan Islam

Dari Krimea, Islam menyebar ke Ukraina.

Muslim Ukraina
Foto: www.qurban-bayram.blogspot.com
Muslim Ukraina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika suatu kali berkesempatan mengunjungi Ukraina, bisa jadi Anda akan dibuat bertanya-tanya. Ya, karena negara ini merupakan bagian Eropa Timur, tetapi secara geografis wilayahnya sangat dekat dengan Asia. Ditambah lagi, negara pecahan Rusia ini pun justru banyak mengadopsi arsitektur Turki. Melihat hal ini, maka sangat pas jika negeri ini dinamakan Ukraina, yang berarti perbatasan.

Berdiri di atas tanah Eurasia, posisi Ukraina sangat strategis. Wilayah negara demokrasi parlementer ini menghadap Laut Hitam, sebuah wilayah perairan yang menghubungkan tiga benua, yakni Eropa, Asia, dan Afrika.

Memiliki posisi strategis membuka kesempatan bagi Ukraina untuk mengenal beragam budaya dan agama. Salah satunya Islam. Negara seluas 603.700 kilometer persegi itu pernah merasakan manisnya kepemimpinan Islam. Pada abad ke-15, Ukraina menjadi bagian dari Kekhalifahan Islam besar, Turki Utsmani. Itulah kali pertama Islam menggeliat di kawasan yang pernah menjadi wilayah kekuasaan Yunani-Romawi tersebut.

Bermula dari Kota Krimea, Islam menyebar ke seluruh negara. Pada pertengahan abad ke-15, Krimea menjadi pusat dakwah Islam dengan didominasi bangsa Tartar. Krimea, yang saat itu disebut sebagai Krimea Tartar Khanate, dipimpin seorang imam di bawah pengawasan Turki Utsmani. Masjid dan lembaga pendidikan pun bermunculan hingga abad ke-18 sebelum kemudian kekaisaran Rusia menyerbu Krimea.

Rusia menorehkan sejarah hitam dengan melakukan pembantaian yang hingga kini masih diingat betul oleh warga Krimea. Pada abad ke-19, tercatat lebih dari 161 ribu Muslim meninggalkan kota ini. Jumlah Muslimin makin menyusut hingga pada 1917 jumlah mereka hanya sepertiga dari populasi Kota Krimea dan hanya 11 persen di kota-kota lainnya di negara itu.

Kondisi Muslimin Krimea makin terjepit saat Perang Dunia II. Bangsa Tartar dituding sebagai Nazi hingga kemudian mereka dideportasi secara massal ke kawasan Asia Tengah serta negara-negara lain pecahan Uni Soviet (Rusia). Akibat pengusiran itu, tercatat 45 persen dari 200 ribu Muslimin Krimea tewas karena kelaparan dan penyakit. Namun pada 1967, tuduhan terkait aksi pengusiran tersebut dihapus Pemerintah Soviet. Mereka kemudian mengizinkan kaum Muslim untuk membangun permukiman di Krimea, meski repatriasi tersebut baru terwujud pada 1989.

Mereka tetap di sana saat Ukraina melepaskan diri dari Soviet dan mendeklarasikan kemerdekaan pada 1991. Inilah komunitas Muslim pertama yang kemudian menyebarkan dakwah Islam ke seluruh penjuru Ukraina. Wilayah Krimea pun masih sangat spesial hingga kini. Kota yang berjarak 850 kilometer sebelah selatan ibu kota Ukraina, Kiev, tersebut memiliki banyak peninggalan Islam. Layaknya Aceh bagi Indonesia, demikian kondisi Kota Krimea karena saking kentalnya agama Islam di kota tersebut.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement