REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Gubenur NTB Tuan Guru Haji (TGH) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) bertemu dengan sejumlah pimpinan Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) NTB untuk mengklarifikasi sejumlah kabar hoaks.
Hadir dalam pertemuan di Pendopo Gubernur NTB, pada Sabtu (7/4) malam, Ketua PWNU NTB TGH Ahmad Taqiudin Mansyur, Mustasyar NU TGH Turmudzi Badaruddin, TGH. Al Ma'arif, Profesor Masun, Lalu Winengan dan Sekretaris Daerah Provinsi NTB Rosiady.
TGB mengatakan, pertemuan ini merupakan silaturahmi dengan pimpinan PWNU NTB dan salah satu bentuk klarifikasi atas sejumlah tudingan yang diarahkan kepada TGB menyangkut warga NU di NTB , yang beredar di media sosial dan grup whatsapp.
Ketua PWNU NTB TGH Ahmad Taqiudin Mansyur mengaku telah membaca berita tersebut dan menilai informasi tersebut tidak mendasar dan tidak rasional. Kata Taqiudin, belum pernah ada komplain, bahkan perlawanan terhadap kepemimpinan TGB di NTB sejak 2008.
"Jadi apa yang disampaikan berita-berita seperti itu saya kira bukan sesuatu yang perlu kita tanggapi, tapi kalau memang dirasa menggangu masyarakat saya ingatkan saja," ujar Taqiudin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Mataram, NTB, Ahad (8/4).
Taqiudin menilai, informasi tidak berdasar yang berpotensi mengganggu hubungan NU dan NW di NTB terkesan hendak menggangu masa kepemimpinan TGB yang tak lama lagi berakhir.
“Insya Allah mudah-mudahan kami sebagai warga NU tetap berdoa mudah-mudahan Khusnul khatimah saya kira itu saja," ucap Taqiudin.
Syuriah NU NTB TGH Ma'arif Makmun menegaskan informasi yang beredar tentang NU dan NW di NTB adalah tidak benar dan mengarah hoaks.
"Kami imbau kepada warga NU yang membaca WA itu, itu adalah tidak benar, itu adalah hal berita palsu yang tujuannya memecah belah dua ormas ini antara NU dan NW," kata Ma'arif.
Pun kepada warga NW, kata Ma'arif, informasi tersebut tidak benar dan telah dilakukan tabayun atau klarifikasi bersama antara pimpinan NU NTB dengan TGB, yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW).
"Sudah selesai urusannya yang dibaca itu adalah bohong dan tidak benar, yang benar itu NU dan NW selama ini bersaudara tidak ada perbedaan dalam hal akidah, akhlak dan sebagainya," ucap Ma'arif.
Ma'arif mengajak masyarakat tidak mempercayai informasi yang menyebutkan bahwa TGB membunuh karakter NU yang ada di NTB. Ma'arif mengajak warga NU dan NW di NTB menahan diri dan tidak terpancing isu hoaks tersebut.