Kamis 05 Apr 2018 18:16 WIB

MUI Gagas Bentuk Ikatan Dai Serumpun di Asia Tenggara

Islam wasatiyyah adalah benteng dari terorisme, ekstremisme, dan liberalisme.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis
Foto: ROL/Fakhtar K Lubis
Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), Cholil Nafis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengagas membuat organisasi Ikatan Dai Serumpun di kawasan Asia Tenggara. Tujuannya untuk menguatkan hubungan sosial budaya dari sisi keagamaan dan mempromosikan Islam wasatiyyah serta moderat di kawasan Asia Tenggara.

Ketua Komisi Dakwah MUI KH Muhammad Cholil Nafis mengatakan, Ikatan Dai Serumpun ingin dibentuk di bawah organisasi keagamaan resmi di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Contohnya, MUI di Indonesia, Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (Jakim) di Malaysia dan organisasi keagamaan resmi lainnya di negara-negara Asia Tenggara.

"Kita ingin mengikat melayu di dalam ikatan keagamaan Islam, tetapi ikatan yang formal di bawah organisasi yang resmi," kata KH Cholil kepada Republika.co.id, di Kantor Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Kamis (5/4).

Dia mengatakan, gagasan membentuk Ikatan Dai Serumpun ada kaitannya dengan DMI. Komisi Dakwah MUI ingin kesepakatan para ulama di Ikatan Dai Serumpun dipenetrasi ke masjid-masjid yang ada. Karena penguatan masyarakat tetap harus berangkat dari masjid-masjid melalui para khatib. Mungkin nantinya bisa juga dibuat ikatan dewan masjid serumpun di kawasan Asia Tenggara.

Cholil menjelaskan, yang ingin dipromosikan melalui Ikatan Dai Serumpun adalah kerangka Keislaman yang ada di Indonesia, yaitu Islam wasatiyyah dan moderat. Islam yang wasatiyyah dan moderat ingin dijadikan garis acuan keagamaan di Asia Tenggara. Keinginan ini, tidak cukup direalisasikan hanya dengan buku-buku dan bicara, maka dibentuk organisasi Ikatan Dai Serumpun.

"Organisasi ini (Ikatan Dai Serumpun-Red) yang kita mau bentuk, nanti kita akan coba konkretkan dalam bentuk konsep-konsep, insya Allah akhir tahun ini kita akan undang mereka semua untuk peresmian pembentukan Ikatan Dai Serumpun," ujarnya.

Dikatakannya, langkah pertama yang akan dilakukan Komisi Dakwah MUI adalah mempromosikan gagasan Ikatan Dai Serumpun. Serta menyampaikan Islam wasatiyyah dan moderat ke negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Selanjutnya Komisi Dakwah MUI akan mengundang mereka semua ke Indonesia untuk pembentukan Ikatan Dai Serumpun yang rencananya dilakukan akhir tahun ini.

Menurut pandangan KH Cholil, saat menyosialisasikan Islam wasatiyyah, tidak akan ada penolakan. Sebab, Islam wasatiyyah adalah benteng dari terorisme, ekstremisme dan liberalisme. Sekarang masyarakat sedang dihadapkan pada ekstrem kanan dan ekstrem kiri. Maka melalui pembentukan Ikatan Dai Serumpun ingin mengembalikan kepada titik tengah yakni Islam wasatiyyah.

"Kemarin ke Malaysia menyampaikan Islam wasatiyyah dan gagasan Ikatan Dai Serumpun, ternyata Kedutaan Malaysia mintaleadernyaIndonesia dan Malaysia, mereka siap memfasilitasi dan mendukung," jelasnya.

Dia menginformasikan, Komisi Dakwah MUI akan datang ke kedutaan negara-negara Asia Tenggara. Komisi Dakwah MUI juga sudah koordinasi dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) terkait gagasan membuat Ikatan Dai Serumpun. MUI juga sudah melakukan komunikasi dengan perwakilan Indonesia di negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement