REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Massa Islam Al Jam'iyatul Washliyah (Al Washliyah) dalam waktu dekat akan melakukan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) kedua di Kota Istimewa Yogyakarta. Rakernas yang rencananya akan dilaksanakan pada 6-8 April 2018 ini untuk melakukan penajaman program kerja organisasi untuk umat Islam.
Penajamanan program kerja dilakukan agar keberadaan organisasi yang telah berusia 87 tahun itu terus dirasakan manfaatnya oleh umat. Ketua Umum PB Al Washliyah, Yusnar Yusuf Rangkuti mengatakan dalam rakernas tersebut nantinya akan membahas beberapa program keumatan Al Washliyah yang terkait dengan pendidikan, dakwah atau ibadah sosial, keorganisasian dan ekonomi umat.
"Jadi ada tiga pilar yang nanti perlu dilakukan. Pertama, pendidikan. Pendidikan tak akan berjalan tanpa adanya dakwah," ujar Yusnar saat bersilaturahim ke Kantor Republika, Jakarta Selatan, Selasa (3/4).
Di bidang pendidikan nantinya akan dibahas lebih dalam tentang kurikulum Al Washliyah. Menurut Yusnar, organisasi ini dibangun dengan nilai-nilai yang luhur oleh para pendirinya pada 1930, dan salah satu usahanya yaitu mencerdaskan bangsa. Sampai saat ini Al Washliyah memiliki seribu lebih lembaga pendidikan mulai dari PAUD hingga Perguruan Tinggi dengan ciri khas tersendiri.
Dia menjelaskan lebih lanjut, melalui program-program tersebut nantinya Al Washliyah akan memberikan kemaslahatan untuk umat Islam Indonesia. Ia mencontohkan, seperti dalam hal ibadah sosial, Al Washliyah sudah mewujudkannya dengan mendirikan Panti Asuhan yang mana saat ini sudah ada 12 panti.
"Ini organisasi yang menyatukan persepsi bahwa Islam adalah agama rahmatal lil alamin. Salah satunya adalah dengan memberikan kemaslahatan kepada umat Islam. Jadi melindungi umat bergamanya dan melindungi negaranya," ucapnya.
Selain pendidikan dan sosial, Al Washliyah juga akan memperhatikan tentang kondisi ekonomi umat. Rakernas nanti diharapkan mampu menghasilkan keputusan terkait peran Al Washliyah dalam meningkatkan ekonomi umat. Hal ini bisa dilakukan dengan menghimbau umat Islam untuk mau berzakat, infak dan sedekah.
Sekretaris Jendral PB Al Washliyah Masyhuril Khamis berharap melalui Al Washliyah ZIS nantinya bisa turut menyejahterakan guru-guru yang mengabdi di lembaga pendidikan Al Washliyah. "Nanti kita juga akan mengundang Baznas dalam Rakernas tersebut untuk nanti Al Washliyah ZIS bisa menjadi UPZ Baznas," katanya.
Rakernas II Al Washliyah ini rencananya akan diisi pembekalan dari beberapa pejabat pemerintah, perbankan, dan Baznas. Hingga saat ini sudah 24 pengurus wilayah yang telah menyatakan kesediaannya untuk hadir dalam Rakernas yang rencananya akan dibuka oleh Ketua DPR RI.
"Rencananya nanti akan dibuka Ketua DPR, kalau tidak bisa nanti yang buka Ketua MPR Zulkifli Hasan," ungkapnya.