Selasa 03 Apr 2018 04:15 WIB

Kisah Tukang Sapu yang Didoakan Rasulullah

Rasulullah datang ke kuburan, menshalati wanita yang kerap menyapu masjid itu.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Ulama dari Makkah, Arab Saudi, Syeikh Kahlid Al Hamoudi saat berkunjung ke Kantor Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Senin (2/4). Kunjungannya diterima Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin.
Foto: dok. Tim Media Wapres
Ulama dari Makkah, Arab Saudi, Syeikh Kahlid Al Hamoudi saat berkunjung ke Kantor Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jakarta, Senin (2/4). Kunjungannya diterima Wakil Ketua Umum DMI Komjen Pol Syafruddin.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Yayasan al Manarah al Islamiyah, Syeikh Khalid al-Hamoudi bercerita kisah tukang sapu yang didoakan Rasulullah saat berkunjung ke Kantor Pengurus Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Jakarta pada Senin (2/4). Cerita tersebut disampaikan kepada Wakil Ketua Umum DMI, Komjen Pol Syafruddin, pengurus DMI dan para tamu yang hadir.

Syeikh Khalid mengatakan, tidak ada yang lebih mulia dan lebih agung dari mengabdikan diri untuk masjid. Di dalam kisah diceritakan seorang wanita berkulit hitam hidup di zaman Rasulullah SAW. Pekerjaan wanita tersebut menyapu untuk membersihkan masjid.

"Kemudian pada saat shala Subuh, wanita itu meninggal, para sahabat lupa memberi tahu Rasulullah SAW," kata Syeikh Khalid di Kantor DMI, Senin (2/4).

Ia menceritakan, kemudian Rasulullah menanyakan keberadaan wanita yang kerap menyapu masjid itu. Sahabat Rasulullah menginformasikan kepada Rasulullah bahwa wanita tersebut telah meninggal.

Mendengar informasi tersebut Rasulullah sedikit kecewa. Kemudian Rasulullah bertanya kepada para sahabat, kenapa tidak memberi tahunya sebelum menguburkan wanita tersebut. Rasulullah pun minta kepada para sahabatnya untuk ditunjukkan kuburan wanita yang kerap menyapu masjid itu.

"Kemudian Rasulullah datang ke kuburan, menshalati wanita yang kerap menyapu masjid itu, dan mendoakan wanita tersebut," ujar Syeikh Khalid.

Ia menerangkan, wanita tersebut didoakan Rasulullah karena pengabdiannya terhadap masjid. Tetapi sungguh sangat mengejutkan, ternyata para ahli sejarah tidak menyebutkan nama wanita yang didoakan Rasulullah itu. Suku dan asal wanita tersebut juga tidak disebutkan dalam sejarah.

Namun, semua ahli sejarah sepakat bahwa wanita tersebut telah mengerjakan sesuatu yang sangat mulia dan agung semasa hidupnya. Yaitu mengabdikan dirinya kepada Allah SWT dengan mengurus masjid.

"Saya ucapkan selamat buat bapak (Komjen Pol Syafruddin), bapak telah mendapatkan pekerjaan yang sangat mulia," ujarnya.

Syeikh Khalid berpandangan, Komjen Pol Syafruddin sebagai Wakapolri mendapat pekerjaan yang mulia saat menjabat sebagai Wakil Ketua Umum DMI. Allah SWT telah memilih beliau untuk mengabdikan diri dan mengurusi masjid-masjid di Indonesia. Ini merupakan kebaikan dari Allah SWT untuk Komjen Pol Syafruddin sebagai Wakil Ketua Umum DMI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement