REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah surat beredar di media sosial di Inggris berisi seruan agar warga Inggris mengikuti "Hari Menghukum Muslim" yang akan dilangsungkan pada 3 April. Surat tersebut beredar sejak pekan lalu dan meminta masyarakat Inggris melakukan kekerasan terhadap orang-orang Muslim.
Surat tersebut sedang diinvestigasi oleh Kepolisian Antiteror Inggris. Setelah ditelusuri, surat tersebut muncul karena kemarahan terhadap serangan ISIS yang terjadi di Inggris pada tahun 2017.
"Mereka telah melukaimu. Mereka telah membuat orang-orang yang kamu cintai menderita. Mereka telah menyebabkan rasa sakit padamu. Apa yang akan kamu lakukan kemudian?" tulis sebagian isi surat tersebut, dilansir di the National, Senin (2/4).
Kedutaan Arab Saudi di Inggris mengatakan telah menghubungi Pemerintah Inggris tentang surat tersebut. Selanjutnya, Kedutaan Arab Saudi mengimbau masyarakat di Inggris untuk waspada terhadap apa pun yang mungkin terjadi.
Leicester merupakan lokasi di Inggris dengan penduduk Muslim mencapai 20 persen dari total penduduk. Ketakutan akan penyerangan terhadap Muslim di tempat tersebut tinggi. Pekan lalu, terdakwa percobaan pembunuhan terhadap seorang wanita dan gadis 12 tahun berpakaian Islami, Paul Moore (21 tahun), mendapat hukuman minimal 20 tahun penjara.
Kepolisian Leicester mengatakan, mereka siap menjaga penduduk Muslim apabila penduduk Muslim merasa ketakutan pada serangan yang direncanakan terjadi 3 April esok. "Kami sudah merencanakan beberapa hal apabila sesuatu terjadi. Namun, diharapkan besok tidak akan terjadi apa-apa," kata Kepala Kepolisian Simon Cole.
Cole menyatakan akan menanggapi kriminal kebencian dengan serius. Ia berharap, kejadian Paul Moore yang telah mendapat hukuman penjara bisa menunjukan betapa Pemerintah Inggris serius menanggapi kriminal kebencian, khususnya Islamofobia yang belakangan makin parah di Inggris.