Ahad 01 Apr 2018 20:30 WIB

Puisi Rumi Diperkenalkan di Austria

Puisi Rumi masih paling banyak dibaca di dunia saat ini.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agung Sasongko
Jalaluddin ar-Rumi (ilustrasi).
Foto: quantummethod.org
Jalaluddin ar-Rumi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Institut Yunus Emre Turki (YEE) menyelenggarakan sebuah konferensi untuk mengenalkan ajaran-ajaran dari Mevlana Jalaluddin al-Rumi, seorang cendekiawan Islam dan Sufi mistis, di ibukota Wina, Austria, pada Rabu (29/3) lalu. Sejumlah besar peserta yang merupakan orang Turki dan warga Austria menghadiri acara tersebut.

Manajer YEE Wina, Ayse Yorulmaz, mengatakan pada saat acara pembukaan bahwa meskipun berabad-abad waktu telah berlalu, Rumi masih merupakan salah satu Sufi yang paling banyak dibaca di dunia saat ini. Menurutnya, hal itu hanya dapat dijelaskan dengan pengaruh ajarannya pada hati orang-orang.

"Mevlana diakui sebagai "Rumi" di barat dan karya-karyanya ada di seluruh dunia," kata Prof. Mahmut Erol Kilic, seorang akademisi di Universitas Marmara yang berbasis di Istanbul di Turki, dilansir di World Bulletin, Ahad (1/4).

Al-Rumi adalah seorang penyair, ulama, dan Sufi mistik. Ia merupakan salah satu filsuf yang paling banyak dibaca di seluruh dunia. Ajarannya telah melampaui batas ras, warna kulit dan agama.

Rumi, yang dikenal oleh para pengikutnya di Turki sebagai Mevlana yang berarti seorang ulama atau cendekiawan, adalah seorang penyair Muslim abad ke-13. Sufi mistik dan filsuf itu lahir di Afghanistan. Ia dimakamkan di provinsi Konya di Turki tengah, di mana para pengikutnya berbondong-bondong ke makamnya, terutama pada hari peringatan kematiannya. Puisi Masnavi dari Rumi, dengan lebih dari 50 ribu versi, dianggap sebagai karya paling berpengaruh dalam Sufisme dan telah diterjemahkan ke dalam 25 bahasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement